Timor Leste

Konferensi Tingkat Tinggi Ukraina, Timor Leste Kritik Standar Ganda Sikapi Perang

Xanana Gusmao turut menyerukan semua pihak untuk memperlakukan semua konflik di belahan dunia mana pun dengan setara.

Editor: Ryan Nong
Foto Nikkei
Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao 

POS-KUPANG.COM -  Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengkritik penerapan hukum internasional. 

Hal itu diungkapkan Xanana Gusmao pada konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina di resor Buergenstock di luar Lucerne pada 15-16 Juni 2024.

Pemimpin Timor Leste itu mengatakan, hukum internasional saat ini sering diterapkan secara selektif ketika beberapa negara menentang pendudukan di satu negara, tetapi tidak di negara lain.

Karena itu Xanana Gusmao turut menyerukan semua pihak untuk memperlakukan semua konflik di belahan dunia mana pun dengan setara.

Baca juga: Setelah 25 Tahun, Selandia Baru Tegaskan Kembali Persahabatan Abadi dengan Timor Leste

“Saat ini, sekitar 65 perang masih terus terjadi di seluruh dunia. Sekalipun perang tersebut tampaknya jauh dari negara kita, kita tidak boleh melupakannya,” ujarnya sebagaimana dilansir Era dari Sputnik.

Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengkritik standar ganda yang sering terjadi saat menyikapi konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya.

"Hukum internasional harus selalu dilindungi dan di mana pun, tanpa ambiguitas, di Ukraina, di Timur Tengah, dan di mana pun di dunia. Ini adalah tanggung jawab global kita," kata Michel pada Sabtu, 15 Juni 2024.

"Tidak ada ruang untuk standar ganda," ujarnya pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Swiss.

Terkait konflik Ukraina-Rusia, Michel mengatakan bahwa Ukraina yang memutuskan kapan akan memulai dialog dengan Rusia.

Adapun Swiss menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi mengenai Ukraina itu. Sekitar 90 negara dan organisasi mengkonfirmasi partisipasi mereka, menurut Swiss.

Rusia tidak menerima undangan. Juru bicara Kedutaan Besar Rusia di Bern, Vladimir Khokhlov menegaskan Rusia tak akan menghadiri konferensi tersebut meskipun diundang. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved