Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Sudirman Said: Tugas Pak Prabowo Sangat Berat
Mantan Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin, Sudirman Said, menyatakan siap maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Berarti Anda akan ada di posisi oposisi?
Saya bukan pengurus partai, sebagai warga negara bila saya tidak di dalam struktur pemerintahan apapun, tugas kita untuk terus menyampaikan pikiran masukan sekali kali kritik juga. Dan saya mengamini anjurannya Bung Hatta yang disampaikan di hari alumni pertama UI 11 juni 1957. Beliau berpidato saya sering mengutip itu bahwa tugas kaum intelegensia itu adalah terus memberikan bimbingan kepada masyarakat. Apakah dia ada di pemerintahan, di luar pemerintahan, bahkan ketika dia tidak menjabat apapun itu tetap punya tanggung jawab mengingatkan jalannya masyarakat.
Jadi saya tidak bisa mengatakan saya oposisi atau tidak, tapi sebagai warga negara yang diberikan kesempatan pendidikan baik, punya pengetahuan enggak boleh diam, dan saya juga tidak pernah berhenti mengajar.
Sudah ada masukan yang Anda berikan ke Pak Prabowo ?
Langsung atau tidak langsung iya, kebetulan sejumlah orang yang ada di internal tim Pak Prabowo masih menjalin hubungan, teman-teman yang menyusun konsep tim itu ngobrol juga. Saya tidak bisa klaim saya memberi masukan juga, tapi obrolan itu Insyaallah bagian dari proses yang bisa dilakukan, yang minimal apa apa yang tidak tahu di luar kita sampaikan ke teman-teman yang sibuk menyusun.
Terkait rencana maju pilgub, apakah sudah ada bayangan program yang akan Anda buat?
Jadi tidak ada institusi yang begitu pimpinannya berganti, terus off yang lama dan semuanya baru, enggak. Setiap pemerintahan level apapun, apakah saya jadi menteri dulu, apakah pernah jadi dirut di BUMN, selalu melihat baik baik yang lalu kita teruskan. Nanti yang perlu diperbaiki kita perbaiki.
Nah, sekarang Jakarta bagaimana? Kan kita juga pernah punya gubernur, ada Pak Anies, beliau juga mengerjakan yang bagus. Sebelum Pak Anies ada Pak Basuki, pasti ada yang bagus juga, terus sampai ke Bang Yos, Pak Foke dan sebagainya. Itu kita jejerin tuh kemarin sama teman-teman, apa yang baik-baik, ya udah yang baik kita teruskan.
Nah, kalau mau yang baru, saya menawarkan satu konsep penataan kampung sebagai jalan peremajaan kota, karena itu cakupannya akan luas sekali. Di sana juga tentu termasuk penataan transportasi publik, karena akan baik kalau kampung itu dibangun didekatkan dengan tempat tempat transit.
Kalau kampung-kampung itu didekatkan dengan wilayah-wilayah yang dekat stasiun kereta, MRT, LRT, atau bus itu akan menghemat mereka untuk tidak harus menggunakan kendaraan pribadi. Ada Jaklingko juga, saya pernah juga menjadi komisaris di Transjakarta, pernah juga terlibat dalam penataaan itu.
Menyinggung masalah mutu udara, kalau semakin sedikit kendaraan pribadi yang digunakan, itu kualitas udara akan semakin bagus, plus soal penghematan. Jadi data menunjukkan setiap tahun kita kehilangan atau kerugian Rp65 triliun karena macet karena BBM yang boros karena waktu yang dibuang di jalanan.
Nah, kalau proses penataan kampung atau modernisasi kota didekatkan dengan itu semua, saya rasa akan baik. Tentu ini perlu dirinci dan kembali kita perlu mendengar sebenarnya pemerintah pusat ke depan seperti apa setelah Jakarta tidak lagi jadi ibu kota.
Tapi saya akan fokus kepada itu sebagai payung. Nah, yang lain-lain yang subsidi transportasi silakan jalan teruskan, KJP plus kita jalankan. Kan jejaknya Pak Anies juga masih banyak yang bagus-bagus, taman taman kota di TIM juga, nanti pada waktunya kita akan detailkan bagaimana melakukan peremajaan kota itu.
Sudah dipersiapkan strategi menarik pemilih muda?
Tentunya itu tantangan besar bagi saya karena usia saya sudah tidak lagi muda. Tetapi siapa tahu nanti saya mendapatkan pasangan yang lebih muda, wakil yang lebih muda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.