Pilgub NTT
Siapkan Skema Koalisi, Hanura Survey Empat Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilgub NTT
Survey itu dilakukan setelah DPP Hanura menetapkan rekomendasi untuk keempat bakal calon kepala daerah.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura mulai melakukan survey terhadapa empat bakal calon kepala daerah yang mendaftar untuk Pilgub NTT.
Survey itu dilakukan setelah DPP Hanura menetapkan rekomendasi untuk keempat bakal calon kepala daerah.
Sekretaris DPD Hanura NTT Elias Koa mengatakan, mereka terdiri dari dua orang bakal calon gubernur dan satu pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur.
Baca juga: Hanura Beri Rekomendasi ke Tiga Bacagub NTT, OSO Ikut Arah PDIP
Dua bakal calo gubernur yakni Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah dan akademisi sekaligus konsultan ekonomi pembangunan internasional Frans Aba.
Sementara satu pasangan lainnya yaitu Orias Petrus Moedak (OPM) dan Sebastian Salang. Adapun Orias Petrus Moedak merupakan ekonom dan profesional yang juga menjadi Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024, sedang sebastian Salang merupakan Wakil Sekretaris DPP Golkar.
"Saat ini sedang tahapan survey bakal calon kepala daerah. Doakan semuanya berjalan dengan baik," ungkap Elias Koa di Kantor DPD Nasdem NTT.
Ia mengatakan, hasil survey akan menjadi salah satu indikator DPP menetapkan bakal calon yang akan diusung untuk Pillgub NTT.
Adapun sebelumnya, rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah di NTT itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) di Jakarta pada Kamis 23 Mei 2024 lalu.
Refafi Gah, Frans Aba dan Sebastian Salang yang mewakili Orias Petrus Moedak, hadir untuk menerima rekomendasi dari partai itu.
Rekomendasi itu diberikan kepada para bakal calon kepala daerah untuk membangun komunikasi dengan parpol lain untuk membangun koalisi menuju Pilgub NTT 2024.
Elias mengatakan, rekomendasi itu berlaku hingga 21 Juni 2024 mendatang.
"Rekomendasi itu untuk membangun koalisi. Bagi siapa yang sudah memenuhi syarat itu agar melapor ke DPP untuk diberikan Surat Keputusan (SK)," kata dia.
Pihak DPP, kata Elias, akan melakukan evaluasi terkait hasil komunikasi yang dibangun oleh para calon kepala daerah. Bakal calon kepala daerah yang paling cepat memenuhi rekomendasi itu, paling memungkinkan untuk mendapat SK.
OSO tugaskan Refafi
Sebagai kader dan ketua partai, Refafi Gah mendapat dukungan penuh sekaligus penugasan dari OSO selaku ketua umum untuk maju dalam Pilgub NTT.
"Bapak Ketua Umum menugaskan langsung Pak Ketua DPD (Refafi) untuk maju," kata Elias Koa.
Refafi Gah kini terus membangun komunikasi politik lintas partai untuk dapat memastikan koalisi partai agar menjadi pengusung dalam Pilgub NTT.
Sebelumnya, Refafi Gah telah mendaftar di empat partai yakni Hanura, PDI Perjuangan, Nasdem, dan PKB. Refafi mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur NTT.
Peluang PDI Perjuangan dan PKB
Peluang komunikasi lintas partai kini masuh terbuka terhadap PDI Perjuangan dan PKB yang hingga kini belum menetapkan dukungan koalisi.
DPP PDI Perjuangan juga belum menetapakan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. Ada tujuh nama figur yang telah mendaftar sebagai bakal calon gubernur, satu sebagai bakal calon wakil gubernur, serta satu pasangan atau paket gubernur-wakil gubernur.
Tujuh figur itu terdiri dari tiga kader internal yakni Ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni, anggota Fraksi PDIP DPR RI Ansy Lema, serta mantan Bupati SBD dua periode, Kornelis Kodi Mete.
Sementara empat figur di luar partai yang mendaftar yakni Irjen Pol Purn Johny Asadoma, Frans Aba, Roy Bulan, dan Refafi Gah.
Selain itu ada Ketua Dewan Pembina PSI NTT Jane Natalia Suryanto mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur dan paket Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang yang mensdaftar secara berpasangan.
Sementara itu, Nasdem NTT telah menutup pintu peluang koalisi dengan Hanura setelah DPP menetapkan rekomensdasi pada pasangan Brigjen TNI Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu. Pasangan itu akan disokong Nasdem dan Gerindra.
Baliho bertebaran
Di beberapa titik di Kota Kupang, tampak baliho Refafi Gah dan Ansy Lema dipasang berdekatan. Salah satu yang mencolok adalah baliho yang berada di Jalan Frans Seda, tepatnya di sisi barat persimpangan pasar Oebobo.
Baliho Ansy Lema tampak mencolok dengan tulisan Beta Cinta NTT. Sementara baliho milik Refafi Gah menampilkan latar belakang rumah adat Sumba. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.