Konflik Israel Hamas
Setidaknya 15 Orang Tewas dalam Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah
Lusinan orang terluka dalam serangan di Bureij, Maghazi karena satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di daerah yang ‘kebanjiran’ pasien
Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan pada hari Selasa bahwa kelompoknya tidak akan menerima kesepakatan dengan Israel yang tidak secara jelas menetapkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
“Tanggapan Israel berbicara tentang membuka pintu bagi perundingan mengenai segala hal tanpa batas waktu… ini menegaskan bahwa Israel hanya menginginkan satu fase, di mana mereka menahan tawanannya kemudian melanjutkan agresi dan perangnya terhadap rakyat kami,” kata Hamdan.
“Selama tidak ada sikap yang jelas mengenai kesiapan pendudukan Zionis untuk melakukan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Gaza… kita tidak dapat menyetujui kesepakatan yang tidak menjamin dan tidak menjamin gencatan senjata permanen, penarikan penuh dan pertukaran tawanan berikutnya," dia menambahkan.
Saat mengumumkan rencana tersebut pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan rencana tiga fase tersebut diusulkan oleh Israel, namun para pemimpin Israel tampaknya menjauhkan diri dari proposal tersebut dan berjanji untuk terus memerangi Hamas sampai kelompok tersebut dihancurkan.
Pemboman Israel dan operasi darat di Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan.
Israel memperluas serangannya di kota Rafah di Gaza selatan dan sebagian besar telah memutus aliran makanan, obat-obatan dan pasokan lainnya ke warga Palestina yang menghadapi kelaparan yang meluas.
Lebih dari 1 juta warga Palestina telah meninggalkan Rafah, sebagian besar ke kamp tenda yang tersebar di Gaza tengah dan selatan.
(aljazeera.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.