Berita Belu
Bunda Freny Indriani Yanuarika Gencar Sosialisasi Pentingnya PAUD dan Gerakan Transisi PAUD di Belu
PAUD ke SD yang menyenangkan. Transisi ini harus betul-betul dijalankan dengan baik, dan adanya pemahaman dari kedua belah pihak
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Belu, Dra. Freny Indriani Yanuarika gencar melakukan sosialisasi akan pentingnya PAUD dan gerakan transisi PAUD ke Sekolah Dasar (SD).
“Hari ini saya diundang oleh BPMP Provinsi NTT untuk memberi penguatan tentang gerakan transisi PAUD ke SD. Gerakan ini sangat bagus sekali terutama untuk saya sebagai Bunda PAUD di Kabupaten Belu. Adanya gerakan ini kita berharap agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi dan karakter yang baik sesuai visi misi Bupati Belu, dr. Agus Taolin untuk menjadikan Kabupaten Belu berkarakter dan kompeten sehingga bisa berkompetisi di bidang apapun,” ujarnya Selasa, 4 Juni 2024 di Aula Palacio, Aston Hotel Kupang.
Masa transisi ini menurut Freny sangat penting karena adanya perbedaan suasana, cara belajar, materi belajar yang didapat di PAUD dan SD. Untuk itu pihaknya gencar melakukan sosialisasi baik kepada guru PAUD maupun SD.
“Kami melakukan sosialisasi kepada guru PAUD dan SD agar ada kesinambungan antara kedua pihak. Gerakan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan. Transisi ini harus betul-betul dijalankan dengan baik, dan adanya pemahaman dari kedua belah pihak,” jelasnya.
Baca juga: KPU Terima DP4 untuk Pilkada Belu, Terjadi Kenaikan Jumlah Pemilih
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu ini juga mengungkapkan tidak mudah mengenalkan pentingnya PAUD dan memberikan sosialisasi terkait masa transisi, namun semua pihak baik pemerintah dan mitra Bunda PAUD berkomitmen mengencerkan gerakan tersebut.
“Kami melakukan kunjungan ke PAUD yang ada di Kabupaten Belu. Kami harus tahu kondisi PAUD yang ada di desa. Lalu kualitas guru di desa dan kota harus sama. Banyak kita temui anak-anak di desa terutama orang tuanya belum sadar pentingnya menyekolahkan anak di PAUD. Kami kerahkan Bunda PAUD yang ada di desa dan kecamatan untuk mengajak mereka. Setiap kali saya kunjungan saya minta orang tua hadir, saya sampaikan agar guru, dan juga tetangga berperan penting,” ungkapnya.
Bunda PAUD Kabupaten Belu tidak hanya menemukan masalah tetapi mencari solusi dengan gencar melakukan sosialisasi, penguatan dan peningkatan kapasitas guru, berkolaborasi dengan mitra, serta menambah intensif guru.
Selain itu Pemda Belu juga mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 29 tahun 2024, tentang Penguatan Transisi PAUD ke SD di Kabupaten Belu. Adanya Perbup ini menjadikan Kabupaten Belu sebagai Kabupaten pertama di NTT dan satu-satunya saat ini, yang mengeluarkan aturan tentang masa transisi PAUD.
“Perbup ini sebagai bukti bahwa Pemda Belu melakukan upaya secara proaktif, dan serius menjalankan program gerakan transisi PAUD,” kata Freny.
Terkait penghargaan apresiasi Bunda PAUD nasional tahun 2023 kategori Wiyata Dharma Pratama, yang diterima dari Kemendikbutristek melalui BPMP Provinsi NTT pada Senin, 3 Juni 2024. Freny mengaku tidak pernah berpikir tentang penghargaan tersebut. Apa yang dilakukannya saat ini, adalah murni komitmen untuk mewujudkan generasi muda yang unggul yang nantinya bisa memimpin Indonesia di masa mendatang.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami agar mewujudkan misi misi Bupati Belu untuk menjadikan Kabupaten Belu berkarakter dan kompeten,” imbuhnya.
Semantara itu Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Belu, Blasisus Bria, S.S., mengatakan tahun 2024 Kabupaten Belu mendapatkan kuota 13 PAUD 1 PKBM untuk akreditasi.
“Mengenai akreditasi Kabupaten Belu setiap tahun ada lembaga yang diakreditasi. Akreditasinya ada beberapa model, ada yang model sampling acak ditentukan secara acak oleh Kemendikbutristek. Tahun ini kami dapat kuota 13 PAUD dan 1 PKBM, prosesnya sedang berjalan. Target kami tahun ini akreditasi harus selesai, karena tahun depan kita fokus pada PAUD yang akreditasinya sudah lewat masa waktunya. Kami terus lakukan pendampingan, untuk lembaga yang reakreditasi ataupun yang perdana melakukan akreditasi menyiapkan dokumen dan kelengkapan sesuai standar yang diminta,” pungkasnya. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.