Konflik Israel dan Palestina
Presiden Joe Biden Serukan Hamas Menyetujui Usul Gencatan Senjata dari Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netantahu juga mendapat tekanan di dalam negeri untuk membebaskan para sandera dari tangan Hamas.
POS-KUPAN.COM,WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyerukan kepada Hamas untuk menyetujui tawaran baru dari Israel mengenai gencatan senjata.
Menurut Joe Biden, hal itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.
“Sudah waktunya perang ini berakhir dan hari berikutnya dimulai,” kata Joe Biden, yang berada di bawah tekanan menjelang pemilu AS 2024 untuk menghentikan konflik Gaza yang kini telah memasuki bulan kedelapan.
Presiden AS Joe Biden pada Jumat (31/5/2024) mengatakan, Israel telah menawarkan usulan gencatan senjata Gaza baru sebagai imbalan atas pembebasan sandera.
Pembicaraan yang dimediasi Mesir, Qatar, dan pihak-pihak lain untuk mengatur gencatan senjata antara Israel dan Hamas dalam perang Gaza telah berulang kali macet.
Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas kurangnya kemajuan.
Usulan baru gencatan senjata di Gaza ini muncul setelah Israel menghadapi tekanan baru dari dunia internasional usai mengintensifkan serangan ke Rafah, tempat jutaan pengungsi berlindung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netantahu juga mendapat tekanan di dalam negeri untuk membebaskan para sandera dari tangan Hamas.
Kantor PM Netanyahu pada Jumat mengatakan, Israel telah memberi wewenang kepada para negosiator untuk menyajikan kesepakatan gencatan senjata Gaza setelah Biden mengungkapkan rencana gencatan senjata tersebut.
Isi usulan gencatan baru dari Israel yang diumumkan Biden Usulan gencatan senjata baru dari Israel yang diumumkanBiden terdiri dari tiga fase.
Dilansir Reuters, usulan itu berbeda dari proposal sebelumnya karena gencatan senjata akan terus berlanjut ketika kedua belah pihak melewati ketiganya.
Pada fase pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu.
Pada fase ini, pasukan Israel akan menarik diri dari pusat-pusat populasi Gaza, dan para sandera, termasuk para lansia dan perempuan, akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.
Joe Biden mengatakan, warga sipil Palestina akan kembali ke Gaza, termasuk Gaza utara, dan 600 truk akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari.
Pada fase kedua, Hamas dan Israel akan merundingkan syarat-syarat untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.
“Gencatan senjata masih akan terus berlanjut selama negosiasi masih berlangsung,” kata presiden, sebuah perkembangan baru. Sedangkan, fase ketiga akan mencakup rencana rekonstruksi besar-besaran untuk Gaza.
Menurut Biden, usulan tersebut telah disampaikan kepada Hamas oleh Qatar. Presiden AS itu menyerukan kepada pihak-pihak di Israel yang mendorong perang “tanpa batas waktu” untuk mengubah pikiran mereka.
“Saya tahu ada pihak-pihak di Israel yang tidak setuju dengan rencana ini. Dan akan menyerukan agar perang dilanjutkan tanpa batas waktu. Beberapa bahkan berada dalam koalisi pemerintah. Mereka telah membuatnya jelas. Mereka ingin menduduki Gaza. Mereka ingin terus berperang selama bertahun-tahun dan sandera bukanlah prioritas bagi mereka. Nah, saya telah mendesak para pemimpin di Israel untuk mendukung kesepakatan ini, terlepas dari tekanan apa pun yang datang,” kata Biden.
“Sebagai seseorang yang memiliki komitmen seumur hidup terhadap Israel, sebagai satu-satunya presiden Amerika yang pernah pergi ke Israel pada saat perang, sebagai seseorang yang baru saja mengirim pasukan AS untuk secara langsung membela Israel saat diserang oleh Iran, saya meminta Anda untuk mundur selangkah, pikirkan apa yang akan terjadi jika momen ini hilang,” katanya.
“Kita tidak boleh kehilangan momen ini," tambah Biden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.