Opini
Opini: Hari tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2024: Bebaskan Anak dari Asap Rokok
Survey Ekonomi Nasional BPS menunjukkan persentase penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang merokok sebesar 28,62 persen pada 2023.
Oleh dr Natalia Dethan
Dokter dan pengamat masalah kesehatan, bertugas di rumah sakit umum Menia Kabupaten Sabu Raijua
POS-KUPANG.COM - Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal 31 Mei. Dalam tema: Protecting children from tobacco industry interference dengan arti Melindungi anak dari campur tangan industry tembakau.(1) Tahun ini sekali lagi WHO dan para pemimpin kesehatan masyarakat dari seluruh dunia akan bersatu meningkatkan kesadaran mengenai dampak buruk industri tembakau terhadap generasi muda.(1)(2)
Indonesia sekarang menempati posisi ketiga negara dengan jumlah perokok terbanyak didunia dan persentase perokok paling tinggi di Asia Tenggara. Menurut Dr TB Rachmat Sentika, SP.A, prevalensi perokok dewasa mencapai 34,40 persen pada tahun 2007, sedangkan perokok usia 13-15 tahun mencapai 24,5 persen.(3)
Survey Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan persentase penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang merokok sebesar 28,62 persen pada 2023. Persentase tersebut meningkat 0,36 persen poin dari tahun lalu yang sebesar 28,26 persen.(4)
Menurut data tahun 2022, di seluruh dunia, setidaknya 37 juta anak muda berusia 13–15 tahun menggunakan beberapa jenis tembakau. Di WHO Wilayah Eropa, 11,5 persen anak laki-laki dan 10,1 persen anak perempuan berusia 13–15 tahun adalah pengguna tembakau.(4)
Prevalensi perokok anak terus naik tiap tahun, sebagian besar pengguna tembakau dewasa mulai menggunakannya pada masa remaja; sering kali dikaitkan dengan penggunaan oleh orang tua/teman sebaya, paparan terhadap gambar tembakau di film dan media, dan pemasaran produk tembakau yang ditargetkan kepada kaum muda.
Paparan tembakau pasif juga merupakan masalah kesehatan penting lainnya: secara global, sekitar setengah miliar anak-anak dan remaja terpapar asap tembakau di rumah.(2)(5)
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) atau Asosiasi Profesional Dokter Anak terbesar di Amerika Serikat penggunaan tembakau oleh remaja dan dewasa muda merupakan masalah kesehatan yang mendesak. Remaja yang menggunakan produk tembakau mulai mengalami ketergantungan nikotin yang seringkali berlanjut hingga dewasa. Mereka juga sangat rentan terhadap ketergantungan nikotin karena otak mereka masih berkembang, menurut laporan Surgeon General tahun 2014.
Data menunjukkan bahwa kecanduan nikotin berkembang lebih cepat pada remaja dibandingkan pada orang dewasa; remaja mungkin menjadi ketergantungan pada nikotin sebelum digunakan sehari-hari.(6)
Meskipun kebiasaan merokok telah menurun selama bertahun-tahun masih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi kelompok rentan ini. Produk seperti rokok elektronik dan kantong nikotin semakin populer di kalangan anak muda. Diperkirakan 12,5 persen remaja di Kawasan Eropa menggunakan rokok elektrik pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2 persen orang dewasa. Di beberapa negara di Kawasan ini, tingkat penggunaan rokok elektrik di kalangan anak sekolah 2–3 kali lebih tinggi dibandingkan tingkat penggunaan rokok. (2)(6)
Apa itu rokok elektrik?
Rokok elektrik seperti “vape” salah satu tipe rokok yang mengubah nikotin menjadi uap, yang disebut e-liquid ini mengandung nikotin. Bahan-bahan tersebut juga mengandung zat aditif, perasa, dan bahan kimia yang dapat membuat kerusakan di tubuh manusia. Negara-negara di kawasan Asia Pasifik mengalami penjualan rokok elektrik yang lebih cepat dibandingkan negara-negara lain (2)
Sejauh ini, rokok elektrik menawarkan rasa paling banyak di antara semua produk nikotin dan tembakau. Banyak dari rasa ini yang menarik bagi anak-anak. Perasa dapat meningkatkan toksisitas aerosol secara umum, menutupi rasa keras nikotin yang berujung kepada ketergantungan.(5)
Pemasaran rokok elektrik biasanya bergantung pada media sosial dan influencer. Bahkan paparan singkat terhadap konten rokok elektrik di media sosial dikaitkan dengan niat remaja yang lebih besar untuk menggunakan produk tersebut. Banyak rokok elektrik dirancang untuk menarik perhatian, yang mungkin menyerupai lipstik atau jam tangan, sehingga lebih mudah disembunyikan dan lebih sulit dideteksi atau dikenali, terutama oleh guru dan orang tua.(2)(6)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.