KUR 2024
55,95 Persen KUR BRI 2024 Terserap di Sektor Produksi
Sekitar 55,95 persen dari total penyaluran KUR BRI 2024 sejak Januari hingga April 2024 senilai Rp 59,96 triliun terserap di sektor produksi
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM – Sekitar 55,95 persen dari total penyaluran KUR BRI 2024 sejak Januari hingga April 2024 senilai Rp 59,96 triliun terserap di sektor produksi.
Hal ini disampaikan Direktur Bisnis Mikro PT BRI Supari dalam siaran persnya, Selasa (28/5/2024).
"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI di 2024 akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," kata Supari.
Diketahui, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau PT BRI terus mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM di Indonesia.
Sejak Januari hingga April 2024, PT BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 59,96 triliun kepada 1.200.000 debitur.
Pencapaian ini setara dengan 36 persen dari target penyaluran KUR BRI 2024 yang diberikan pemerintah kepada PT BRI pada 2024, sebesar Rp 165 triliun.
Saat ini, PT BRI akan terus menjalankan strategi yang telah dilaksanakan selama ini guna mendorong penyaluran KUR BRI 2024.
Strategi tersebut dijalankan melalui konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang merupakan financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah.
Baca juga: 7 Cara yang Harus Diperhatikan Jika Pinjam Dana KUR 2024 BNI
Hal tersebut akan menjadi tulang punggung pelaksanaan program-program pemberdayaan yang digagas BRI, seperti Desa BRILiaN, KlasterkuHidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM (platform pemberdayaan online).
"Melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro, tidak hanya bidang keuangan, tetapi juga non keuangan sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM," kata Supari.
Supari mengatakan, PT BRI bersama pemerintah memiliki komitmen untuk mendorong para nasabah KUR 2024 naik kelas.
Atas dasar itu, pemerintah memberlakukan aturan masa maksimal penerimaan KUR 2024 hingga penyesuaian bunga KUR 2024.
"Dilakukan penyesuaian sehingga orang jangan nyaman KUR terus, tapi naik kelas. Siklusnya tidak boleh terus-terusan dan bunganya juga semakin naik mendekati komersial. Setelah itu didorong untuk percepatan graduasi," jelas Supari.
BRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR 2024 Rp 165 triliun pada September 2024.
Hal ini dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.