Tokoh NTT
Profil Mgr Dominikus Saku Pr, Uskup yang Mengembangkan Pastoral Pemberdayaan
Penunjukkan itu diikuti dengan upacara panahbisan imam kelahiran Taekas, Tunbaba, TTU, 3 April 1960 menjadi Uskup Atambua.
POS-KUPANG.COM - Tonggak kehidupan gereja lokal di Keuskupan Atambua menemui menemui warna baru setelah tahta Suci Vatikan menunjuk Romo Dominukus Saku menjadi Uskup Keuskupan Atambua menggantikan Mgr Anton Pain Ratu SVD, pada 2 Juni 2007.
Penunjukkan itu diikuti dengan upacara panahbisan imam kelahiran Taekas, Tunbaba, TTU, 3 April 1960 menjadi Uskup Atambua.
Dalam upacara penahbisan yang berlangsung pada 21 September 2007, Mgr Anton Pain Ratu SVD yang digantikan Mgr Dominikus bertindak sebagai penahbis utama. Mgr Pain Ratu didampingi Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang dan Uskup Weetebula Mgr Gerulfus Kherubim Pareira, SVD.
Baca juga: Profil Uskup Paulus Budi Kleden
Mgr Dominikus mengambil motto “Vos Amici Mei Estis atau Kamu adalah Sahabat- Ku” (Yoh 15:14) sebagai motto tahbisan uskup.
Pentahbisan itu juga menjadi penanda imam diosesan dari Keuskupan Atambua ditunjuk menggembalakan geraja Keuskupan Atambua.
Pastoral Pemberdayaan
Memulai masa penggembalaannya, Mgr Dominikus Saku menyelenggarakan Musyawarah Pastoral (Muspas) IV Keuskupan Atambua. Musyawarah pastoral yang berlangsung 23-29 November 2008 itu menjadi Muspas pertama di era kepemimpinnanya.
Hasilnya, sejak tahun 2008, panitia-panitia pastoral di tingkat Keuskupan ditingkatkan statusnya menjadi Komisi-komisi dan Keuskupan Atambua mengembangkan Pastoral Pemberdayaan.
Periode Quinquinial I Mgr. Dominikus Saku (2007-2012) dengan kekhasan pada pengenalan pastoral mindset, pembentukan komisi-komisi pastoral dan sistem struktur dengan tupoksi (tugas pokok dan aksi) Dewan-dewan Pastoral; merintis dan menyelenggarakan On Going Formation Imamat bagi para Imam se-Keuskupan Atambua, melakukan animasi kinerja pastoral bagi para pelayan pastoral, mendiri- kan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pastoral St. Thomas Aquinas Keuskupan Atambua dengan Yayasan Penelitian Angelicum serta Pastoral Data.
Selanjutnya pada tahun 2013, digelar perayaan syukur 100 tahun misi SVD di Timor, Indonesia dan 75 tahun Keuskupan Atambua pada 15-16 September 2013. Perayaan akbar ini dihadiri oleh Duta Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi.
Setelah perayaan akbar itu, keesokan harinya dilanjutkan dengan Muspas KA VII di Emaus yang berlangsung dari 16 – 21 September 2013. Muspas VII ini menghasilkan visi, misi dan strategi pastoral Keuskupan Atambua era kepemimpinan Mgr. Dominikus Saku Quinquinial II (2014-2019).
Untuk mendukung fokus dan arah pastoral ini, Mgr. Dominikus Saku juga mengembangkan pola kerja sama kemitraan dengan berbagai pihak, khususnya dengan pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan pemerintah Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU) dan Malaka.
Karya
Mgr. Dominikus Saku ditahbiskan menjadi imam diosesan pada 29 September 1992 setelah menjalani pendidikan dasar di seminari diosesan lokal dan melanjutkan studi teologi dan filsafat di Seminari Santo Petrus, Ritapiriet, Maumere.
Ia kemudian menjadi asisten di Seminari Santo Damian, Atambua, lalu melanjutkan pendidikan hingga tahun 1999 di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma.
Sejak 1999, ia menjadi profesor filsafat di Seminari Tinggi Kupang dan Universitas Katolik Widya Mandira. Sejak 2001, ia bertugas dalam bidang disiplin di Seminari Kupang, lalu sejak 2003 menjadi pastor rekan di Baun dan Katedral Kupang. Terakhir, ia menjadi Profesor dan Formatur Seminari Tinggi Kupang. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.