Pilpres 2024
Meski Sering Sindir Jokowi Tak Berarti PDIP Jadi Oposisi Prabowo-Gibran
Meski sampai saat ini PDIP dan Presiden Jokowi masih jadi musuh bebuyutan gegara Pilpres 2024, bahkan Jokowi sering disindir PDIP bukan jadi oposisi.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Meski sampai saat ini PDIP dan Presiden Jokowi masih jadi musuh bebuyutan gegara Pilpres 2024, bahkan Jokowi sering disindir PDIP, tapi bukan berarti partai banteng moncong putih itu jadi oposisi saat Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memimpin negara ini.
Pasalnya, sampai saat ini PDIP bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri belum menentukan sikap apakah berada pada barisan oposisi atau masuk dalam pemerintahan berkuasa nanti.
Atas fakta tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan bahwa PDIP akan menentukan sikapnya pada momen yang tepat.
“Ya kalau saya melihatnya kenapa belum mengumumkan keputusan di luar pemerintahan atau masuk pemerintahan, sudah saya prediksi bahwa tidak akan diumumkan saat Rakernas. Jadi tunggu momentum yang tepat,” ujar Ujang Komaruddin, Senin 27 Mei 2024.
Dikatakannya, jika saat Rakernas diumumkan arah politik PDIP, maka PDIP tak akan lagi menjadi sorotan public di Tanah Air.
“Kalau diumumkan kemarin pas Rakernas PDIP tidak akan jadi pusat perhatian lagi, tak ada pemerintahan lagi karena sudah tuntas sudah memilih oposisi atau koalisi,” ucap Ujang.
Dia menilai, PDIP sedang menjaga eksistensi dan konsistensi usai kalah di Pilpres 2024.
“Jadi politik itu butuh instrumen butuh cara untuk tetap bisa menjaga eksistensi dan konsistensi, eksistensi dalam pemberitaan nasional lalu konsistensi juga dalam konteks bertahan dengan prinsip sikap untuk menjaga pemerintahan yang baik,” ucap Ujang.
Ujang menuturkan, PDIP buka ragu dalam memutuskan arah politiknya namun hanya mengulur waktu dan akan diumumkan pada menit-menit terakhir sebelum Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
“Jadi saya melihat bukan masih ragu, bahwa itu strategi mengulur (waktu) pasti menit diujung permainan baru umumkan karena pelantikan Prabowo masih panjang di Oktober 2024. Jadi kalau diumumkan sekarang tidak seksi jadi pasti di ujung (umumkannya),” ucapnya.
“Saya melihat agar ada ruang diskusi agar ada ruang dialog dengan partai kubu pemerintah. Ini hanya bagian dari strategi saja, jadi bagian hal yang sudah kita baca sejak lama bagi saya tidak aneh kalau PDIP menyimpan amunisinya, menyimpan prinsipnya, perilkunya yaitu perilaku oposisi atau pemerintah disimpan terlebih dahulu,” ungkap Ujang.
Baca juga: PNS Paling Kaya di Makassar, Maju Jadi Calon Wali Kota 2024
Ujang juga membeberkan, untung ruginya jika PDIP menjadi oposisi ataupun sebaliknya.
“Kalau untungnya mendapat kekuasaan, jabatan dapat menteri lagi dan akses kekuasaan masih ada di PDIP kan begitu, pejabat-pejabat lain aman yang terkait PDIP,” jelas dia.
“Kalau oposisi ya beda, akses kekuasaan tertutup dan akan “bersitegang” dengan pemerintah dan akan dikerjai pemerintah dengan hal-hal tertentu,” tutupnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.