Bencana Tanah Longsor

Tanah Longsor di Papua Nugini, Ratusan Orang Dikhawatirkan Tewas, Lebih dari 4.000 Terdampak

Lebih dari 4.000 orang kemungkinan terkena dampak tanah longsor besar yang meratakan sebuah desa di bagian utara Papua Nugini pada hari Jumat

Editor: Agustinus Sape
AFP
Penduduk setempat melihat ke dalam rumah yang hancur di lokasi longsor di Desa Yambali di wilayah Maip Mulitaka, di Provinsi Enga, Papua Nugini pada 25 Mei 2024. 

POS-KUPANG.COM - Lebih dari 4.000 orang kemungkinan terkena dampak tanah longsor besar yang meratakan sebuah desa di bagian utara Papua Nugini pada hari Jumat, kata kelompok kemanusiaan CARE Australia.

Ratusan orang dikhawatirkan tewas dalam tanah longsor di negara Pasifik di utara Australia yang meratakan desa Kaokalam di Provinsi Enga, sekitar 600 kilometer barat laut ibu kota Port Moresby, sekitar pukul 03.00 Jumat waktu setempat (Kamis 19.00 GMT).

Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, lebih dari enam desa terkena dampak tanah longsor di wilayah Mulitaka di provinsi tersebut, yang menurut media lokal mengubur lebih dari 300 orang dan lebih dari 1.100 rumah.

CARE Australia mengatakan pada Sabtu malam bahwa hampir 4.000 orang tinggal di zona dampak, dengan jumlah total mereka yang terkena dampak mungkin lebih tinggi karena daerah tersebut adalah “tempat perlindungan bagi mereka yang terpaksa mengungsi akibat konflik” di daerah terdekat.

Pada bulan Februari, setidaknya 26 pria tewas di Provinsi Enga dalam sebuah penyergapan di tengah kekerasan suku yang mendorong Perdana Menteri James Marape memberikan wewenang penangkapan kepada militer negara tersebut.

CARE mengatakan tanah longsor yang terjadi pada hari Jumat telah meninggalkan puing-puing setinggi 8 meter di area seluas 200 km persegi, memutus akses jalan raya, sehingga menyulitkan upaya pertolongan.

Baca juga: Longsor di Papua Nugini, Puluhan Orang Diyakini Tewas di Provinsi Enga

Helikopter adalah satu-satunya cara untuk mencapai daerah tersebut, menurut Australian Broadcasting Corp, yang melaporkan pada hari Sabtu bahwa empat jenazah telah diangkat dari reruntuhan.

“Lebih banyak rumah mungkin terancam jika tanah longsor terus berlanjut hingga menuruni gunung,” kata juru bicara CARE dalam sebuah pernyataan.

Marape mengatakan para pejabat bencana, Angkatan Pertahanan dan Departemen Pekerjaan dan Jalan Raya membantu upaya bantuan dan pemulihan.

Rekaman media sosial yang diposting oleh warga desa Ninga Role menunjukkan orang-orang memanjat batu, menumbangkan pohon, dan gundukan tanah untuk mencari korban. Wanita terdengar menangis di latar belakang.

(voanews.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved