Berita Belu
Pemerintah Gandeng TNI dan Warga di Belu NTT Garap Lahan Pertanian 10 Hektar
Lahan tersebut akan dijadikan sebagai wilayah ketahanan pangan dan pusat pembibitan untuk mendukung sektor pertanian di daerah tersebut.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pemerintah Kabupaten Belu, Kodim 1605/Belu, dan masyarakat berencana untuk mengelola lahan tidur seluas 10 hektar di Debuklaran, Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Timur, Provinsi NTT.
Lahan tersebut akan dijadikan sebagai wilayah ketahanan pangan dan pusat pembibitan untuk mendukung sektor pertanian di daerah tersebut.
Bupati Belu, dr Agus Taolin, bersama Sekda, Johanes A Prihatin dan Dandim 1605/Belu, Letkol Arh Suhardi, saat berdialog dengan masyarakat dan petugas teknik pertanian menyatakan komitmennya dalam mengoptimalkan lahan yang saat ini tidak produktif tersebut.
Selain meninjau lahan tersebut Bupati beserta tim teknis juga melihat langsung kondisi lahan dan juga alat mesin pompa air (Hose Reel Irrigation) yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.
"Kami bersama Dandim 1605/Belu datang untuk melihat lokasi pertanian seluas 10 hektar milik Pemerintah Kabupaten Belu yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan pertanian. Kami juga meninjau alat mesin pompa air yang belum digunakan untuk mengelola lahan pertanian di daerah ini," ungkap Bupati Agus Taolin, 23 Mei 2024 lalu.
Bupati menjelaskan bahwa kehadiran Dandim 1605/Belu dalam kunjungan tersebut merupakan bagian dari instruksi untuk berkolaborasi dalam mengelola lahan yang ada.
Dia juga optimis bahwa pengelolaan lahan ini akan menghasilkan hasil yang baik karena ketersediaan air yang cukup di lokasi tersebut.
Baca juga: Kepala Desa Motaain di Malaka Sulap Lahan Tidur Mendulang Rupiah
Baca juga: Kades Kiuoni Kabupaten Kupang Dorong Masyarakat Olah Lahan Tidur
"Pengembangan wilayah ketahanan pangan dilakukan setelah melakukan pendataan lahan tidak produktif. Ini dilakukan untuk menghidupkan kembali sektor pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan," tambahnya.
Bupati Belu juga meminta kepada dinas teknis untuk segera memulai pengolahan lahan dengan melibatkan kelompok tani setempat. Dia menegaskan bahwa lokasi tersebut sangat cocok untuk ditanami jagung dan kacang-kacangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Robert Mali, menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti arahan Bupati Belu dengan mengelola lahan pertanian tersebut.
Dia mengatakan bahwa dana sudah disiapkan dan jika ada kesepakatan dengan petani, pengerjaan akan dimulai pada 1 Juni mendatang.
"Lahan ini sebelumnya sudah pernah diolah bersama kelompok tani dengan sistem bagi hasil. Sekarang kita siap untuk menggarapnya kembali dengan mempersiapkan alat dan tenaga yang diperlukan," ujar Robert Mali.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati didampingi oleh Dandim 1605/Belu, Sekretaris Daerah Belu, Camat Tasifeto Timur, Penjabat Kepala Desa, serta sejumlah pejabat dari Dinas Pertanian dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). (cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.