Wisata NTT

Wisata NTT, Liburan ke Ende inilah Rekomendasi 12 Tempat Wisata Alam dan Sejarah di Ende

Kabupaten Ende memiliki beragam spot wisata mulai dari pantai , gunung, Air Terjun hingga wisata Budaya

|
Editor: Alfred Dama
Instagram @royrflans
Danau Kelimutu, ikon wisata Kabupaten Ende 

POS KUPANG.COM -- Kabupaten Ende memiliki beragam spot wisata mulai dari pantai , gunung, Air Terjun hingga wisata Budaya .

Berbagai kekayaan wisata itu pun menjadi bagian dari Wisata NTT yang membanggakan Flobamora

Da, Pulau Flores masih dengan keindahan yang membenatang dari timur hingga barat. Flores yang dijuluki pulau bunga ini adalah surga wisata di Indonesia.

Tak salah bila banyak wisatawan tak pernah berhenti mengeksplor keindahan alam, sejarah dan budayanya. Tak sekadar mengahbiskan waktu libur tetapi menikamti suguhan alam Flores yang hangat.

Kabupaten Ende salah satu kabupaten yang berada dalam gugusan Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur ini menyuguhkan pesona alam, kaya akan sejarah dan budaya yang melengkapi keindahan Pulau Bunga.

Wilayah ini memiliki tempat wisata yang wajib dikunjungi saat berlibur atau melakukan tour. Berikut rekomendasi tempat wisata di Ende yang bisa menjadi destinasi pilihan anda.

1.Taman Renungan Bung Karno

Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur. ((KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ))

Tempat wisata sejarah Taman Renungan Bung Karno tentu tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia.

Tempat wisata ini menjadi saksi sejarah tentang kisah pengasingan Bung Karno dan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.

Taman Renungan Bung Karno berada di Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Presiden pertama RI Ir. Soekarno pernah diasingkan di Ende selama empat tahun, mulai tahun 1934 hingga 1938.

Di tempat pengasingan ini Bapak Proklamator Indonesia melakukan berbagai aktivitas mulai dari melukis dan menulis naskah drama pementasan. Tempat lahirnya Pancasila berada di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Bung Karno merenungkan gagasan Pancasila dan buah dari pemikiran bung karno yang sedang berada di bawah pohon sukun bercabang lima yang ada di Ende. Di situlah kini dibuatkan Taman Perenungan Bung Karno.

Di taman tersebut didirikan patung Bung Karno yang sedang duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut.

Hari Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni tidak lepas dari sejarah terlahirnya Pancasila dan peran penting Presiden Republik Indonesia, Soekarno.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno

RUMAH BUNG KARNA--Rumah Bung Karno menjalani masa pengasingannya di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT, pada 1934-1938. Sabtu 1 Juni 2020
RUMAH BUNG KARNA--Rumah Bung Karno menjalani masa pengasingannya di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT, pada 1934-1938. Sabtu 1 Juni 2020 (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Soekarno menghabiskan masa pengasingan bersama istrinya, Inggit, Ratna Djuami (anak angkat), serta ibu mertuanya.

Rumah tinggal tersebut terdiri dari ruang tamu, ruang tengah, dan tiga kamar tidur. Kondisinya terbilang masih terawat baik. Bagian rumah seperti sumur, kamar mandi, dapur masih terlihat seperti sedia kala.

Rumah Pengasingan Bung Karno ini terletak di Jalan Perwira dan menjasi situs sejarah di Ende ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya berperingkat Nasional dengan Surat Keputusan bernomor 285/M/2014 pada 13 Oktober 2014.

Selain meninggalkan cerita, beberapa barang-barang milik presiden pertama Indonesia tersebut juga masih disimpan. Ranjang, lemari, biola, tongkat, lampu minyak, lampu tekan, setrika, peralatan makan, peralatan masak, semuanya dipamerkan di ruang tamu. Beberapa karya lukisnya pun dipajang di dinding rumah. Buku-buku koleksinya diletakkan di teras belakang.

3. Danau Kelimutu

Danau Kelimutu yang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Kabupaten Ende, NTT.
Danau Kelimutu yang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Kabupaten Ende, NTT. (POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Asal-usul dan kondisi sekarang dari danau-danau di Kelimutu, Dr.G.G.L Kemmerling dalam Volcanoes of Flores menyatakan bahwa morfologinya rumit.

Danau Kelimutu ini terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, atau sekitar 66 kilometer dari Kota Ende, atau sekitar 83 kilometer dari Maumere. Danau Kelimutu ini tepatnya berada di puncak Taman Nasional Kelimutu.

Diduga Gunung Api Kelimutu lama menjadi kaldera dan kerucut puncak baru terbentuk di dalamnya, yang pada gilirannya sebagian hancur. Akhirnya, dua lubang kawah terbentuk di puncak bagian timur dan satu di bagian barat.

Lokasi Danau Kelimutu berada di kawasan Taman Nasional Kelimutu, alamat lengkapnya berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Danau merah memiliki diameter sekitar 400 meter dan kedalamannya sekitar 60 meter. Warna merah adalah hasil dari pengendapan besi merah di bagian bawah. Kawah tidak lagi menunjukan aktivitas vulkanik.

Danau hijau terletak tepat di sebelahnya memiliki tingkat danau yang sama dengan danau merah, tetapi berada pada tahap yang jauh lebih aktif. Keunikan dari danau ini adalah warna airnya yang berbeda- beda. Danau Kelimutu ini memiliki tiga macam warna yang berbeda- beda.

Kedua danau ini tingginya sekitar 1.410 meter, sedangkan puncak tertinggi Kelimutu adalah 1.639 meter di atas permukaan laut. Tepi kawah berada antara 1.500 meter dan 1.600 meter.

4. Kampung Adat Wolotopo

Desa Wolotopo Timur adalah salah satu desa yang terletak di pinggir Pantai Selatan Kecamatan Ndona-Kabupaten Ende.

Desa ini dibangun di atas bukit batu. Jarak tempuh dari Bandara H.H. Aroeboesman, Pelabuhan Laut, dan Ibu Kota Kabupaten Ende ke Kampung Wolotopo adalah 8 kilomter.

Dalam perjalanan ke Wolotopo, wisatawan dapat menikmati pemandangan laut lepas pantai selatan yang eksotis. Desa ini juga memiliki daya tarik wisata yang unik baik daya tarik wisata alam seperti view laut dan sunset dan pantai berbatu.

Daya tarik wisata budaya seperti Kampung Adat Wolotopo, Rumah Adat Wolotopo, aktifitas seni dan budaya, serta pola hidup masyarakat tradisional Wolotopo. Selain itu ada daya tarik wisata buatan yaitu proses pembuatan tenun ikat dan kuliner lokal.

Wisatawan pun diajak untuk mengenal lebih dalam tentang budaya Wolotopo melalui seremoni adat.

Untuk berbagai atraksi dan aktivitas yang bisa dilakukan di Wolotopo, masyarakat lokal menyediakan homestay bagi wisatawan yang ingin menginap, merasakan, dan berinteraksi dengan pemilik homestay serta menikmati suguhan kuliner lokal khas Wolotopo.

Wolotopo juga sering dijadikan sebagai tempat penelitian bagi para ahli, mahasiswa, pelajar tentang budaya lokal. Sebagai kenang-kenangan dari Kampung Wolotopo, wisatawan dapat membawa oleh-oleh seperti hasil tenun (kain, sarung, selendang), Bengkoang, Pisang Branga, dan kuliner lokal lainnya. Saat ini, Wolotopo dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) "BESU NUSA" WOLOTOPO

5. Museum Tenun Ikat

Museum Tenun Ikat samping Taman Bung Karno di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/7/2020).
Museum Tenun Ikat samping Taman Bung Karno di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/7/2020). (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Museum Tenun Ikat Ende ini berLokasi di Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Sesuai dengan namanya, museum ini memang memajang kain-kain tenun ikat dan peralatannya.

Di Museum Tenun Ikat, wisatawan yang datang bukan hanya bisa melihat tenun ikat, namun juga bisa melihat proses pembuatannya. Tak hanya itu, di kawasan Museum Tenun Ikat, ada penjual suvenir yang bisa dijadikan sebagai pusat oleh-oleh.

Di museum wisatawan pengunjung bisa mempelajari tentang pola kain tenun ikat, belajar asal dari setiap warna, dan juga arti dari setiap motif kain tenun.

6. Pantai Ria

Pemandangan di Pantai Ria Ende menjelang senja, Selasa (22/9/2020).
Pemandangan di Pantai Ria Ende menjelang senja, Selasa (22/9/2020). (POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI)

Pantai Ria Ende adalah tempat wisata yang terletak di Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantai terpanjang di Kabupaten Ende ini memilki air laut yang bersih sehingga menarik perhatian wisatawan.Di pantai ini, wisatawan bisa berenang di tepi pantai karena ombaknya cenderung bersahabat.

Ada banyak kegiatan menarik yang bisa dilakukan oleh wisatawan ketika mengunjungi pantai ini. Jika datang pada sore hari, wisatawan bisa menikmati keindahan matahari terbenam atau sunset di Pantai Ria.

Fasilitas yang ada di Pantai Ria lumayan terdapat toilet umum, area parkir yang luas, warung seafood, hingga kafe.

Di sekitar tepi pantai juga terdapat kursi-kursi yang bisa dimanfaatkan untuk menikmati pemandangan Pantai Ria sambil menyeruput kopi sembari melihat matahari terbenam.

7. Kampung Adat Jopu

Kampung Adat JopuKampung adat Jopu ini merupakan salah satu destinasi wisata di Ende. Meskipun rumah adat Sao Ata Mosa yang masih bertahan di kampung ini hanya satu buah, namun hal itu cukup mengobati rasa penasaran pengunjung.

Disana, kita kan diberikan cerita oleh Mama Maria (satu- satunya orang yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris).

Mama Maria ini dikenal oleh setiap wisatawan yang datang ke Ende. Kepiawaiannya dalam bercerita akan menceritakan setiap detail makna setiap benda dan setiap guratan yang ada di rumah adat ini.

9. Bukit Liaga

Bukit Liaga salah satu spot wisata menjanjikan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Lokasi Bukit Liaga terletak di Desa Kota Baru. Serupa dengan Pulau Padar yang ada di Labuan Bajo, Manggarai Barat tetapi bukit ini memiliki kecantikannya sendeiri.

Tempat wisata yang menawarkan panorama alam mempesona dengan hamparan savana yang menghijau saat musim hujan dan akan namap eksotis saat berwarna cokelat kala musim kemerau.

11. Kampung Adat Wologai

Kampung Adat Wologai, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin, (9/10/2023), termasuk ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara.
Kampung Adat Wologai, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin, (9/10/2023), termasuk ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

Satu lagi destinasi tempat wisata budaya di Kabupaten Ende yaiut Kampung Adat Wologai. Salah satu permukiman tradisional masyarakat Wologai yang masih memiliki pola permukiaman yang berbasis pada sistem kepercayaan masyarakat setempat.

Kampung Adat Wologai terletak di Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende kira-kira 40 Km arah timur Kota Ende.

Perkampungan adat ini merupakan salah satu dari 24 komunitas adat Suku Lio yang berada di sekitar Kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Masyarakat yang mendiami kampung adat ini masih memelihara budaya yang luhur, sangat kental dengan perilaku agraris, religius, sekaligus magis dengan kedekatannya yang kuat pada alam.

Kampung Adat Wologai memilki 22 bangunan dalam areal kampung terdiri dari 18 buah rumah adat, 4 bangunan lain dan 1 buah tempat penyimpanan benda-benda adat dan tulang nenek moyang yaitu Bhale yang berada di samping tempat hunian utama para Mosalaki yaitu Keda dan sebagai tempat untuk melangsungkan seremonial adat.

Di Kampung Adat Wologai rumah adat dibangun dalam 1 lokasi dimana lokasi tersebut dibatasi dengan fondasi berupa susunan batu-batu, tidak ada dan tidak boleh dibangun rumah penduduk dalam lokasi tersebut, dibangun dengan formasi tersusun melingkar, satu rumah adat induk berada ditengah dan 18 buah rumah adat dibangun menghadap rumah adat induk menggambarkan kepatuhan terhadap pemimpin.

12. Desa Wisata Detusoko

Susunan rumah di kampung adat Saga di Desa Saga, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/3/2024) petang. Jumlah rumah adat sebanyak 32 unit.
Susunan rumah di kampung adat Saga di Desa Saga, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Rabu (20/3/2024) petang. Jumlah rumah adat sebanyak 32 unit. (KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN)

Detusoko adalah salah satu Desa di bawah Penyangga Danau Kelimutu, Detusoko Ecotourism merupakan Desa wisata yang menyuguhkan wisata alam dan Budaya, topografi yang berbukit, lembah yang subur dibaluti oleh keindahan alam nan hijau

Terletak hanya 33 km dari Kota Ende, 45 menit dari Bandara Ende, berada tepat di jalur jalan utama Trans Flores. Berada pada ketinggian 800 mdpl.

Detusoko hadirkan pesona alam yang dengan topografi yang indah, areal persawahan terasering, dipagari perbukitan hijau, dihiasi berbagai tanaman pertanian dan perkebunan.

Ada aneka atraksi wisata yang bisa dinikmati ketika berkunjung ke Detusoko, menyajikan wisata agro seperti susur sawah, explore kopi Detusoko, air panas, jembatan Kali Loworia yang berada di tengah tengah persawahan, kampung adat Suku Rini dan treking uap Panas.

Menikmati wisata kuliner dengan suguhan aneka menu lokal di Cafe Lepalio, wisata edukasi dan aneka suguhan tarian Adat yang dikelola oleh Pokdarwis Niraneni Desa Detusoko Batat melalui Sanggar Daudole.

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved