Breaking News

Renungan Kristen Protestan

Renungan Kristen Protestan Rabu 15 Mei 2024, "Ketabahan dan Ketekunan Hana: Teladan Hidup Beriman"

jawaban terbaik dari Tuhan bagiapapun yang sedang digumuli, bahkan membuat mereka yang menghinanya malu.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Vandra Messakh Manafe, M.Th, menyampaikan Renungan Kristen Protestan Rabu 15 Mei 2024 dengan judul   "Ketabahan dan Ketekunan Hana: Sebuah Teladan Hidup Beriman" 

POS-KUPANG.COM - Renungan Kristen Protestan Rabu 15 Mei 2024 dengan judul   "Ketabahan dan Ketekunan Hana: Sebuah Teladan Hidup Beriman"

Renungan Kristen Protestan Rabu 15 Mei 2023 dengan judul   "Ketabahan dan Ketekunan Hana: Sebuah Teladan Hidup Beriman" ditulis oleh Vandra Messakh Manafe, M.Th.

Pendahuluan

Nama Hana dalam bahasa Ibrani, Hannah, berarti penuh anugerah dan karunia. Kisah Hana dalam 1 Samuel pasal 1 menggambarkan pergumulan seorang perempuan yang menghadapi kepahitan hidup akibat tekanan sekelilingnya.

Alkitab mencatat dua penyebab utama dari kepahitan hidup Hana.

Pertama, ia belum memiliki anak karena Tuhan menutupk andungannya (bnd. Ay.5 dan 6), sehingga ia memohon kepada Tuhan.

Kedua, suaminya yang dicintainya, Elkana, berpoligami dengan memiliki istri lain bernama Penina (bnd. Ay. 2) yang selalu menyakiti hatinya secara sengaja (ay. 6).

Meskipun mengalami kepahitan ini bertahun-tahun, Hana tidak membalas, melainkans elalu mengadu kepada Tuhan (ay.7). Inilah teladan dari seorang perempuan kuat yang diceritakan secara singka tdalam kitab 1 Samuel.

1. Ketabahan Hati

Ketabahan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kesabaran Hana dalam menghadapi kenyataan hidupnya bertahun-tahun. Ia tidak mengeluh atau mencoba lari dari permasalahan, melainkan menjalani kehidupannya dengan tabah dan kuat. Tidak semua orang mampu menerima kenyataan diduakan dalam pernikahannya, apalagi ditambah dengan perlakuan buruk dari Penina.

Hana tetap tabah dan kunci ketabahannya adalah membawa seluruh pergumulan hidupnya kepada Tuhan. Setiap kali ia disakiti, Hana menangis dalam doanya dan mendapatkan kekuatan dari percakapannya dengan Tuhan.

Dari Hana, kita belajar menjalani setiap pergumulan dan tantangan hidup dengan tabah dan tenang. Hana mengajarkan kita menghadapi persoalan dengan kepala dingin dan mencari jalan keluar pada Tuhan, Sang sumber berkat. Kita juga diingatkan untuk tidak seperti Penina yang merendahkan mereka yang sedang bergumul. Jika kita tidak bisa menghibur atau menolong mereka yang sedang bergumul, maka janganlah menyakiti mereka.

2. Ketekunan dalam Kehidupan Doa

Salah satu hal penting yang membuat Hana kuat adalah ketekunannya dalam berdoa. Ia percaya bahwa Allah sanggup menolongnya melewati tantangan kehidupan rumah tangganya. Setiap tahun ia setia kerumah Tuhan meski terus menerima perlakukan tidak menyenangkan dari Penina (bnd. Ay. 7).

Ketekunan dalam doa inilah yang mengubahkan hidupnya dan mempertemukannya dengan jawaban terbaik Tuhan. Hanya mereka yang tekun dalam doa yang akan mampu menerima jawaban terbaik dari Tuhan bagi siapapun yang sedang digumuli, bahkan membuat mereka yang menghinanya malu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved