Pilgub NTT
Obati Kondisi yang “Sakit” Butuh Figur Melki Laka Lena–Jane Suryanto di Pilgub NTT
Jane Suryanto yang ditemui di Hotel ASTON menegaskan, dirinya sangat berharap koalisi Pilpres terkanalisasi secara baik di koalisi Pilgub NTT.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso

POS-KUPANG. COM, KUPANG – Provinsi NTT yang saat ini berada dalam kondisi yang kurang sehat membutuhkan perhatian lebih serius agar tidak salah mendiagnosa jenis penyakit dan obatnya.
Provinsi dengan segudang keunggulan komperatif, butuh pemimpin yang tak sekedar mengetahui masalah tapi mulai dari mana cara menyelesaikan masalah.
Demikian salah satu kesimpulan rangkuman diskusi publik kelompok milenial untuk perubahan yang progresif di Kupang, Rabu 9 Mei 2024.
Saluran demokrasi melalui pemilihan kepala daerah (PILKADA) serentak secara nasional adalah sarana kostitusional untuk mencari pemimpin di Provinsi NTT yang imajiner, progresif dan visioner.
Baca juga: Pilgub NTT, Julie Laiskodat Tunggu Perintah Surya Paloh dan Suami
Syarat ini, kata Fransiskus Bata, ada pada pribadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Melkiades Laka Lena dan Ketua Dewan Penasihat DPW Partai Solidaritas Provinsi NTT, Jane Suryanto.
Stigma Provinsi NTT menjadi daerah tertinggal (nomor 3 dari bawah) adalah potret buram yang sudah lama melekat di provinsi paling selatan di Indonesia ini. Prestasi miring ‘juara bertahan’ harus segera digusur karena Provinsi NTT memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang sama hebatnya dengan provinsi lain.
Menurut Frans Bata, SDA Provinsi NTT (pertanian, kelautan, destinas iwisata, budaya) belum terurus secara baik. Padahal kita punya SDM yang begitu banyak. “Banyak guru besar atau professor anak NTT baik yang menetap di NTT maupun di Propinsi lain. Kita butuh pemimpin yang bisa mengkolaborasi semua keunggulan ini,”tegas Frans.
Hal senada diungkapkan Thomas Seru. Paket Melky-Jane adalah pemimpin yang tidak hanya mampu merawat toleransi, tapi harus mampu membangun sistem penyelenggaraan pemerintah yang baik serta pengembangan tata kemasyarakatan yang harmonis, cerdas dan bahagia.
Paket ini, tegas Thomas, sanggup membangun kolaborasi dengan dunia kampus yakni banyak para Guru Besar (professor, DR). Para akademisi bisa menghasilkan penelitian yang bermanfaat untuk mendorong kapasitas masyarakat. Dengan demikian akan muncul berbagai peran dan aktivitas yang menghasilkan sebuah atmosfer perubahan di provinsi ini.
Peran Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTT, katanya, menjadi vital dalam membangun atmosfer yang baik bagi tumbuhnya Provinsi NTT.
“Semua kembali pada pimpinan di daerah, dimana amanat rakyat dimandatkan untuk meningkatkan kesejahteraan. “Ketika Kepala Daearah dan DPRD berani merubah regulasi yang bisa mempermudah suatu proses, itu adalah cara inovasi dan sudah menjadi bagian dari perubahan yang progresif,”tegas Thomas.
Melky saat dihubungi mengatakan, DPP Partai Golkar sudah memberi surat tugas padanya untuk berproses dalam kontestasi pilkada serentak, termasuk Pilgub NTT.
Partai Golkar pada hasil Pemilu 2024 memiliki 9 kursi di DPRD NTT. Syarat pencalonan menjadi Calon Gubenur dan Wakil Gubernur milimal 13 kursi. Oleh karena itu, Partai Golkar harus membangun koalisi dengan partai yang mendapat kursi di DPRD NTT. Sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT memperoleh 6 kursi di DPRD NTT. Bila Partai Golkar dan PSI berkoalisi, maka koalisi parta ini sudah memenuhi syarat pencalonan.
Jane Suryanto yang ditemui di Hotel ASTON menegaskan, dirinya sangat berharap koalisi Pilpres terkanalisasi secara baik di koalisi Pilgub NTT.
“Saya tertunya berharap Paket Melky-Jane menjadi paket final dan selanjutnya bisa berproses pada tahapan berikutnya,” kata Jane.(*/gem)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.