Berita Malaka
Wisata Abudenok Malaka NTT, Tawarkan Keindahan Pantai dan Hamparan Cemara Menyejukkan
Salah satu potensi wisata yang kini laga 'naik daun' yakni keindahan Pantai Wisata Abudenok di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas
POS-KUPANG,COM- Wilayah Kabupaten Malaka, Provinsi NTT yang terletak di Selatan Pulau Timor ternyata menyimpan banyak potensi.
Beraneka ragam potensi yang masih terpendam di wilayah Malaka sebut saja budaya, potensi perikanan dan kelautan, potensi pertanian, juga potensi wisata hingga kini belum banyak diangkat ke permukaan.
Salah satu potensi wisata yang kini laga 'naik daun' yakni keindahan Pantai Wisata Abudenok di Desa Umatoos, Kecamatan Malaka Barat.
Jika beberapa objek wisata seperti Pantai Motadikin di Kecamatan Malaka Tengah. Ada Pantai Raihenek, Loodik di Kecamatan Kobalima, para pencinta alam belum lah lengkap jika tidak menyempatkan diri menyinggahi Pantai Abudenok.
Hamparan pasir putihnya sejauh mata lepas memandang. Belum lagi deburan ombaknya yang menawarkan pesona untuk pengunjung bisa berlama-lama menikmatinya.
Tanpa mengabaikan pesona alam lainnya di kawasan Abudenok yakni, area pohon cemara yang menjulang dengan desiran diterpa angin seolah menyapa pwngunjung yang baru hadir menikmati panorama alam di daerah ini.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pantai Motadikin dan Maubesi yang Menakjubkan, Spot Wisata di Perbatasan
Hamparan pasir putih yang terbentang berkilo-kilo disertai deburan ombak yang cukup tenang menjadi daya pikat pengunjung.
Tak hanya itu, hamparan hutan pohon cemara juga memberikan keteduhan dan kesejukan. Ketika memasuki pantai ini, kita disambut hembusan angin sepoi-sepoi di bawah naungan ribuan pohon cemara.
Pantai Cemara Abudenok makin diminati pengunjung setelah penataan kawasan pantai ini mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Malaka melalui Dinas Pariwisata Malaka.
Mama Agustina, petugas penjagaan sementara tempat wisata Abudenok, saat ditanya Pos Kupang.Com, Jumat 10 Mei 2024 mengatakan, setiap hari selalu ada pengunjung. Pada hari libur, jumlah pengunjung hingga 800 orang.
"Tiap hari ada. Kalau hari libur itu sampai 800 orang", katanya seraya menunjukkan spot-spot yang baru dibangun.
Agustina mengatakan, untuk sementara, masuk tempat wisata Pantai Abudenok belum dipungut biaya. Hanya saja, penggunaan toilet dibayar 5.000 sekali pakai.
Dari pengamatan Pos Kupang. Com, Jumat 10 Mei 2024, sekitar pukul 12.00 Wita, sekitar belasan pengunjung masuk ke Pantai Abudenok.
Mereka mengisi buku daftar pengunjung lalu menikmati keindahan alam mulai dari hutan cemara hingga ke pantai.
Baca juga: Eksplor Wisata, Ketua IMI NTT Camping di Pantai Motadikin Malaka
Penataan kawasan pantai Abudenok ini mulai dari pintu masuk hingga ke areal pantai. Penataan ini menambah daya tarik wisata.
Bagian pintu masuk dibangun semacam gapura bertuliskan Pantai Cemara Abudenok.
Kemudian ditata spot-spot menggunakan bahan kayu lalu dipasang dengan tulisan-tulisan menarik dan kreatif yang disukai milenial. Penataan spot-spot tersebut memberikan kesan menarik bagi para pengunjung.
Di pohon-pohon cemara pun dipasang aneka tulisan menarik.
Ada tulisan yang bersifat edukatif, seperti Pantai Abudenok Idolaku, Tinggalkan Cerita, Bukan Sampah".
Ada juga tulisan motivasi, "Jangan Pernah Merasa Gagal Saat Kamu Sedang Belajar, Karena Itu Bagian Dari Proses Menuju Sukses".
Bagian kanan dari pintu masuk ada panggung yang terbuat dari bahan lokal, kayu dan bambu. Kemudian, di bawah pohon-pohon yang rimbun dibuat tempat duduk memanjang pakai kayu dan di tengahnya dipasang kayu serupa meja.
Geser ke bagian kiri dari pintu masuk terdapat bangunan toilet yang dipisahkan antar toilet pria dan wanita.
Semua toilet berfungsi dan kondisi kebersihannya dijaga. Tampak satu orang petugas perempuan selalu memperhatikan ketersedian air dalam toilet dan membersihkan lantai setelah digunakan. Ketersedian air untuk kebutuhan toilet sangat memadai karena memiliki sumur.
Selain pemetaan spot-spot di hutan cemara, pemerintah juga menata spot persis di pantai seperti spot gambar jantung dan ayunan. Ada juga bale-bale yang terbuat dari kayu.
Untuk sampai ke Pantai Abudenok, tidak membutuhkan waktu lama. Dari Betun Ibu kota Kabupaten Malaka ditempuh sekitar 30-45 menit menggunakan mobil atau sepeda motor.
Baca juga: Abudenok, ^Pantai Eksotik^ di Malaka yang Sangat Menggoda
Kondisi jalan menuju Abudenok beraspal hanya sekitar 500 meter sebelum pintu masuk masih kondisi jalan perkerasan.
Di lokasi wisata, belum terlihat pedagang kaki lima. Bagi pengunjung ke Pantai Abunenok, sebaiknya membawa bekal sendiri.
Pengunjung Pantai Abudenok, Maria Luruk dan Ida Nahak mengaku, mulai tertarik mengunjungi ke Pantai Abudenok karena sudah semakin indah setelah adanya spot-spot terbaru. Kemudian, pemerintah sudah menyediakan toilet yang layak.
"Saya tertarik datang ke sini karena tempatnya indah. Yang paling utama itu WC sudah ada. Jadi nyaman untuk pengunjung", ungkap Maria warga asal Betun ini.
Kata Luruk, Pantai Ebudenok diminati masyarakat karena tempatnya indah dan luas untuk berekreasi.
Karena selain menikmati keindahan pantai, pengunjung juga bisa menikmati pesona alam hutan cemara yang sangat luas.
Sebagai pengunjung, Luruk menyarankan kepada pemerintah supaya di hamparan hutan cemara harus dibersihkan dan dibuat jalan stapak untuk menambah daya tarik. (jen).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.