Artikel Kesehatan
Mengenal Penyakit Sendi pada Lanjut Usia
Ini adalah bentuk radang sendi yang paling umum dan penyebab utama cacat di seluruh dunia, terutama di antara populasi lanjut usia.
POS-KUPANG.COM - Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang ditandai dengan kerusakan tulang rawan dan tulang yang mendasarinya di dalam sebuah sendi.
Ini adalah bentuk radang sendi yang paling umum dan penyebab utama cacat di seluruh dunia, terutama di antara populasi lanjut usia.
Memahami osteoartritis melibatkan menjelajahi penyebab, faktor risiko, gejala, diagnosis, pilihan perawatan, dan strategi untuk mengelola kondisi kronis ini.
Baca juga: Jalan Kaki Bisa Menurunkan Berat Badan dan Mengurangi Nyeri Tubuh
Penyebab pasti OA adalah multifaktorial, melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan biomekanik. Meskipun penuaan adalah faktor risiko utama, kontributor lainnya termasuk cedera atau trauma sendi, obesitas, stres berulang pada sendi, predisposisi genetik, dan kondisi metabolik tertentu.
Kerusakan tulang rawan, yang menyerap ujung tulang di dalam sendi, adalah ciri khas OA. Ketika tulang rawan aus seiring waktu, tulang mungkin mulai bergesekan satu sama lain, menyebabkan gejala nyeri, kekakuan, rentang gerak sendi yang terbatas, dan fungsi sendi yang terganggu.
OA dapat mempengaruhi setiap sendi dalam tubuh, tetapi biasanya mempengaruhi sendi yang menopang berat seperti lutut, pinggul, dan tulang belakang, serta tangan dan kaki.
Berdasarkan sumber yang diambil dari Harvard Health Publishing, disebutkan saat berjalan, beban pada lutut seseorang setara dengan 1,5 kali berat badannya. Itu berarti pria seberat 60 kg akan memberikan beban 90 kg pada lututnya setiap kali melangkah.
Beban pada lutut saat naik dan turun tangga adalah 2-3 kali berat badan, saat jongkok untuk mengikat tali sepatu atau angkat barang yang jatuh lutut menahan beban 4-5 kali berat badan.
Diagnosis OA biasanya didasarkan pada kombinasi evaluasi klinis, riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pencitraan. Selama pemeriksaan fisik, dokter menilai fungsi sendi, mobilitas, dan tanda-tanda peradangan.
Pencitraan seperti sinar-X, resonansi magnetik (MRI), atau tomografi terkomputerisasi (CT) dapat digunakan untuk memvisualisasikan perubahan pada sendi yang terkena, termasuk kondisi tulang rawan, tonjolan tulang (osteophyte), dan penyempitan ruang sendi.
Pemeriksaan darah biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis osteoartritis, karena tidak ada penanda laboratorium spesifik untuk kondisi tersebut. Namun, tes ini dapat digunakan untuk mengesampingkan jenis radang sendi yang lain, seperti arthritis rheumatoid, yang memiliki komponen autoimun yang berbeda, ataupun gout arthritis, yang berkaitan dengan kadar asam urat dalam tubuh
Manajemen OA bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan fungsi sendi, dan meningkatkan kualitas hidup. Strategi perawatan dapat meliputi kombinasi intervensi gaya hidup, terapi menggunakan obat, dan opsi pembedahan, tergantung pada keparahan gejala dan preferensi pasien per individu.
Gaya hidup sehat yang dapat anda lakukan sehari-hari adalah dengan aktivitas fisik teratur, termasuk olahraga ringan seperti berjalan, berenang, dan bersepeda, dapat membantu meningkatkan fleksibilitas sendi, kekuatan, dan fungsi secara keseluruhan.
Menjaga berat badan ideal atau menurunkan berat badan berlebih dapat mengurangi tekanan pada sendi yang menopang berat dan meredakan gejala OA. Melakukan konsultasi dengan fisioterapis dapat membantu mengembangkan program latihan yang dipersonalisasi, meningkatkan mekanika sendi, dan mempelajari mekanika tubuh yang tepat untuk mengurangi tekanan pada sendi.
Pada gejala yang berat, sehingga gerak sendi sangat terbatas dan mengganggu aktifitas sehari-hari, anda dapat mengunjungi fasilitas kesehatan layanan primer atau bahkan dokter spesialis orthopaedi untuk memulai terapi menggunakan obat dan tindakan bedah bila memang diperlukan. (Artikel oleh dr. James Rainagle)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.