Berita Sumba Barat Daya
Wakil Ketua DPRD SBD Ingatkan Harus Ada Kerjasama Lintas Sektor Percepat Penurunan Stunting
Hal mana sampai saat ini, angka stunting Sumba Barat Daya masih cukup tinggi yakni 32 ?ri sebelumnya sekitar 40-an persen.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Daya, Samsi Pua Golo, S.T mengingatkan pemerintah harus ada kerjasama lintas sektor demi mempercepat penurunan stunting di Sumba Barat Daya. Selama ini, kerjasama lintas sektor belum berjalan maksimal.
Hal mana sampai saat ini, angka stunting Sumba Barat Daya masih cukup tinggi yakni 32 persen dari sebelumnya sekitar 40-an persen.
Penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas kesehatan saja tetapi harus.ada kerjasama lintas sektor.
Misalnya dinas kesehatan dapat bekerjasama dengan dinas pertanian, dinas peternakan dan dinas terkait lainnya.
Selain itu, perlu bekerjasama dengan semua para kepala desa di Sumba Barat Daya untuk mendukung program percepatan penurunan stunting, misalnya program pemberian makanan tambahan (PMT) yang secara rutin dilakukan guna mempercepat penurunan stuntung di daerah ini.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Daya, Samsi Pua Golo, S.T di Kantor DPRD Sumba Barat Daya, Selasa 7 Mei 2024.
Menurutnya, secara umum, proses penanganan stunting di daerah ini berjalan namun belum maksimal menggerakan semua kekuatan untuk bersama-sama mempercepat penurunan stunting di daerah ini.
Baca juga: Pilkada Sumba Barat Daya, Marselinus Lete Boro Daftar di PAN dan Sebut Siap Pimpin SBD ke Depan
Untuk itu, selain kerjasama lintas sektor lingkup pemerintahan Sumba Barat Daya juga perlu melibatkan sektor swasta seperti pengusaha, LSM dan sektor lainnya untuk bersama-sama bekerja menangani stunting di Sumba Barat Daya.
Ia juga meminta pemerintah desa harus memberi perhatian serius dengan warga stunting di desanya masing-masing. Karena itu, desa harus mengalokasikan anggaran desa untuk menangani stunting di desanya. Sebab para kepala desa yang paling mengetahui kondisi desanya. (pet)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.