Pilgub NTT
Orias Moedak - Sebastian Salang Pasang Syarat Jika Pisah Jalan di Pilgub NTT
Survei dimaksudkan agar keputusan yang diambil DPP PDI Perjuangan tetap merujuk ke dinamika politik dan keinginan masyarakat NTT.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Orias Moedak dan Sebastian Salang mengaku siap untuk pisah jalan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT. Namun begitu, Orias dan Sebastian memasang syarat kalau keduanya tidak lagi satu paket.
Menurut Orias Moedak, dia tidak masalah bila ada orang lain atau calon yang menggaet salah satu diantara keduanya. Tapi, perlu ada nilai lebih dari calon tersebut. Begitu juga dengan Sebastian Salang yang sudah sepakat kalau situasi itu terjadi.
"Kalau memang ada yang mau mendampingi kami, gubernur atau wakil gubernur, minimal dia harus setuju dengan jangan mencuri. Bisa dipisah, tapi value orangnya mesti jelas," kata Orias Moedak didampingi Sebastian Salang selepas mendaftar sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di DPD PDI Perjuangan NTT, Selasa 7 Mei 2024.
Adapun pasangan calon itu mengusung jargon "jangan mencuri". Slogan itu berkaca dari objek transparansi internasional yang diperoleh Indonesia, termasuk NTT. Nilainya pun masih dibawah standar. Dia ingin agar masyarakat NTT mendapat kesejahteraan dengan potensi yang ada.
Orias Moedak mengatakan, ia terus menjalin komunikasi dengan para pimpinan partai politik di tingkat lokal maupun nasional untuk membangun koalisi mengusung dia dan Sebastian Salang. Minimal tiap pasangan calon harus membawa 13 kursi DPRD NTT hasil Pemilu 2024.
Dikatakan, kehadirannya dengan Sebastian Salang untuk meminta restu dan dukungan dari PDI Perjuangan NTT terhadap proses pencalonan gubernur dan wakil gubernur NTT.
"Kami ingin Provinsi NTT yang sukses. Dan misi kami ingin rakyat NTT sejahtera," ujarnya.
Baca juga: Emi Nomleni, Ansy Lema dan Orias Moedak Kompak Daftar Bacagub NTT di Tiga Partai
Fokus pasangan calon itu lebih kepada aspek pendidikan dan kesehatan. Di samping itu, empat bagian lainnya yakni pertanian, kelautan, peternakan dan pariwisata. Tiga sektor yang akan di hilirisasi adalah kelautan, peternakan dan pertanian.
Hilirisasi dimaksudkan agar NTT tidak lagi mengirim bahan mentah ke luar daerah. Lebih dari itu, pengelolaan harus dilakukan di dalam NTT. Baginya definisi sejahtera itu adalah setiap hati masyarakat bisa nyaman tinggal di Flobamora.
"Kita hadirkan ASN yang profesional, provinsi yang mendukung kegiatan seni, budaya dan olahraga yang memang dimiliki insan-insan NTT. Itu harus kita kembangkan agar kita benar menjadi masyarakat yang sejahtera karena apa yang mereka inginkan bisa didapat," katanya.
Ketua Panitia penjaringan bakal calon kepala daerah DPD PDI Perjuangan NTT Viktor Mado Watun mengatakan, PDI Perjuangan NTT Orias Moedak dan Sebastian Salang merupakan pasangan yang ketujuh.
DPD PDI Perjuangan NTT membuka pendaftaran 1-10 Mei 2024. Namun, penutupan akan ditutup lebih cepat di tanggal 9 Mei 2024. Hal itu karena ada urusan mendesak dari DPP yang melibatkan pengurus di DPD.
"PDI Perjuangan kalau kita nanti memakai PKPU, pakai data 2019 maka PDI Perjuangan kurang 3 kursi. Kalau PKPU terbaru maka kita kurang 4 kursi untuk pencalonan gubernur," ujarnya.
Dia mengatakan, PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lainnya. Sebab, perolehan kursi saat ini untuk PDI Perjuangan NTT masih kurang. Viktor Mado Watun meminta Orias Moedak agar membangun komunikasi dengan partai lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.