Lagu Daerah NTT

Wisata NTT , Pesona Sawah Lingko Cancar yang Memanjakan Mata di Manggarai

Penataan sawa dengan nilai artistik tingga menjadi kawasan pertanian bukan saja indah ditatap tapi juga sangat mempesona

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Kompas.com
awa Lingko di Kabupaten Manggarai menjadi salah satu dalam paket wisata Labuan Bajo 

POS KUPANG.COM -- Penataan sawa dengan nilai artistik tingga menjadi kawasan pertanian bukan saja indah ditatap tapi juga sangat mempesona

Seperti persawana Lingko di Cancar , Kabupaten Manggarai

Dikutip parekrafntt.id, jika berbicara tentang sawah, tentu yang terlintas di pikiran adalah tempat dimana para petani dapat melakukan kegiatan pertanian.

Sawah biasanya berbentuk persegi dan memiliki area yang luas. Namun, pernahkah Anda melihat persawahan khas Nusa Tenggara Timur? Sawah unik ini berbentuk seperti jaring laba-laba.

Baca juga: Cord dan Lirik Lagu Daerah NTT , Rugi Ree Lagu Ende Lio dair Kabupaten Ende


Penduduk setempat menyebut sawah berbentuk jaring ini sebagai ladang lodok. Bentuk sawah yang unik pada dasarnya berkaitan dengan model pengelolaan lahan dan fungsi sawah. Sistem pembagian sawah di daerah ini disebut Lingko.

Menurut laporan, Lingko adalah tanah ulayat yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bersama masyarakat adat. Tanah yang dibagi menurut kepala adat suku atau oleh masyarakat setempat disebut Tu'a Teno.

Di Desa Cancar terdapat pemandangan menarik berupa hamparan sawah yang terhampar seperti jaring laba-laba. Mungkin lebih dikenal sebagai Spider Field.

Bentuk sawah yang unik merupakan tradisi lama masyarakat setempat yaitu Kabupaten Manggarai. Di kecamatan ini, pembagian kebun dan ladang disebut lingko untuk memenuhi kebutuhan bersama.

Tanah secara tradisional dibagi di antara anggota populasi menurut pengaturan adat. Sawah membentuk jaring laba-laba yang dibuat oleh kepala angin dari titik pusat sawah menghadap ke luar.

Baca juga: Cord dan Lirik Lagu Daerah NTT , Lagu Ine dari Daerah Ngada

Proses pembagian sawah lodok juga dilakukan secara merata oleh seluruh keluarga yang ada.

Luas tanah yang diperoleh disesuaikan dengan lokasi seseorang yang tinggal di desa tersebut. Selain itu, jumlah rumah tangga juga mempengaruhi distribusi sawah.

Mereka yang memiliki lebih banyak keluarga dan status yang lebih tinggi, semakin banyak tanah yang mereka dapatkan.

Untungnya, kawasan berbentuk sawah ini dikelilingi perbukitan. Pengunjung yang penasaran ingin melihat bentuk sawah yang mirip jaring laba-laba bisa sekaligus menikmati pemandangan yang indah.

Jika melihat pengunjung sawah dari atas bukit, bentuk sawah menyerupai bentuk Crop Circle yang misterius.

Bentuknya yang unik ini juga dianggap mirip dengan sawah di Ubud dengan ciri-ciri berundak. Kawasan persawahan di desa Cancar mulai menarik minat wisatawan.

Baca juga: Cord dan Lirik Lagu Daerah NTT, Lagu Orang NTT Manis-Manis

Banyak orang yang penasaran dengan keunikan bentuk dan pembagian sawah lodok di kabupaten Manggarai.

Selain dikenal dengan persawahannya yang unik, kawasan ini juga memiliki nilai budaya dan kebudayaan. Kawasan persawahan ini juga merupakan salah satu wujud budaya Nusa Tenggara Timur.

Tu'a Teno adalah sebutan penguasaan tanah yang berwenang membagi tanah. Dia sering membagi bidang dengan membentuk pola dari tengah, lalu menarik keluar sudut untuk membuat berbagai bentuk.

Jika dilihat dari atas menyerupai jaring laba-laba. Bagian tengah sawah juga memiliki arti dan arti tersendiri. Pembagian yang sering disebut pusat merupakan simbol persatuan, kekeluargaan dan kekeluargaan.

Saat Anda berkunjung ke Sawah Lodok, penduduk setempat juga melakukan upacara adat yang disebut ritual. Upacara adat ini berlangsung di sawah lodok sebelum masyarakat menabur tanaman.

Baca juga: Cord dan Lirik Lagu Daerah NTT , Toe Tiba Lise Inang, Lagu Daerah Manggarai

Di kawasan ini terdapat 11 hamparan sawah lodok yang menarik, yaitu Lingko Molo, Lingko Pong Ndung, Lingko Lindang, Lingko Jeggok, Lingko Sepe, Lingko Temek, Lingko Wae Toso, Lingko Purang Pane, Lingko Ngaung Meler, Lingko Lumpung, dan Lingko Lumbung II . Sawah tersebar di delapan desa di Desa Meler, Cancar.

Aksesbilitas
Semua pemandangan sawah Lodok yang menakjubkan dapat dinikmati dari Puncak Weol.. Rute untuk mencapai lokasi adalah menuju desa Cancar dari Ruteng dengan panjang sekitar 45m.

Anda bisa menggunakan jasa ojek dengan tarif sekitar Rp 50.000. Sesampainya di pasar Cancar, Anda bisa memasuki tempat yang jaraknya sekitar 3 km.

Setelah menemukan satu jalan kecil terakhir dan juga lereng yang sempit dan terjal, Anda tinggal berjalan menyusuri jalan setapak tersebut.

Untuk mencapai puncak weol, pengunjung harus melewati jalan yang cukup panjang. Sekitar 250 anak tangga yang harus Anda daki dari pondok Blasius. Anak tangganya terbuat dari tanah dan bambu sebagai penopang. Bentuknya dibuat zig-zag dan dipasangi pagar bambu

Fasilitas
Belum terdapat fasilitas memadai yang ada di kawasan ini.Hanya ada tiket masuk yang diberlakukan untuk masuk ke kawasan sawah. Adapun harga tiket sebagai berikut :

Harga Tiket Masuk Sawah Lodok

Harga Tiket Masuk Domestrik: Rp 5.000/orang
Harga Tiket Masuk Nasional: Rp 10.000/orang
Harga Tiket Masuk WNA: Rp 20.000/orang

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved