Berita NTT

Pengamat Dorong Penjabat Gubernur NTT Selamatkan Bank NTT

Menurut dia, Bank NTT itu adalah Badan Usaha Milik Daerah yang kredibel. Bahkan, saban tahun Bank NTT menyumbang deviden sangat besar. 

POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Pengamat Hukum Bisnis Perbankan, Petrus E. Jemadu, SH.,M.Hum 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pengamat Hukum Bisnis Perbankan, Petrus E Jemadu, SH.,M.Hum mendorong Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake untuk menyelamatkan Bank NTT.

Pasalnya, perbankan di Indonesia termasuk Provinsi NTT menghadapi masalah makro perbankan pasca Covid-19 yaitu mengalami adanya tekanan risiko yang meliputi delapan risiko perbankan diantaranya, likuiditas, kredit, risiko operasional, risiko strategis dan lainnya. 

Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat, setiap bank perlu adanya peningkatan penyertaan modal.

Dari berbagai persoalan yang dihadapi itu, Petrus Jemadu pun mendorong Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia untuk menandatangani persetujuan kerja sama Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank NTT dengan Bank DKI.

“Kita minta Pak Ody Kalake sebagai Penjabat Gubernur NTT, selamatkan bank NTT," kata Petrus saat diwawancarai di Kupang, Selasa 30 April 2024.

Menurutnya, menyelamatkan Bank NTT bukan hanya untuk kepentingan kurang lebih 3.000 karyawan atau juga untuk kepentingan direksi dan komisaris tetapi menyangkut kepentingan daerah NTT.

"Mengapa perlu adanya penambahan penyertaan modal untuk menjaga risiko? Itu karena adanya risk coverage, menyangga risiko agar tidak terjadi risiko, maka bank itu tidak kolaps. Karena itu perlu ada penambahan modal disetor,” katanya. 

Baca juga: Ody Kalake Didesak Selamatkan Bank NTT


Keberadaan Bank NTT, kata Petrus, pada prinsipnya adalah punya kepentingan untuk pembangunan dan kepentingan sebagai pengelola kas daerah Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota di NTT, serta kepentingan rakyat kecil, dan nasabah kecil di NTT.

“Saya amati relasi Penjabat Gubernur NTT dengan Bank NTT terkait kepedulian terhadap daerah ini cukup baik. Hanya memang saya lihat butuh waktu untuk berdiskusi dengan pak Ody Kalake. Sudah lama saya ingin berdiskusi dengan beliau, namun melalui media ini bisa menjadi jembatan. Karena Penjabat Gubernur itu satu tahun masa jabatan dan akan berakhir pada 5 Sepetember 2024 ini, dan saya dengar akan ada pergantian,” bebernya.

Menurut dia, Bank NTT itu adalah Badan Usaha Milik Daerah yang kredibel. Bahkan, saban tahun Bank NTT menyumbang deviden sangat besar. 

"Untuk Provinsi itu sekitar puluhan miliar. Untuk Kabupaten dan Kota itu miliaran. Yang puluhan miliar itu Provinsi NTT, Kabupaten Kupang, dan Sumba Timur. Meskipun saya lima tahun sudah berhenti dari Komisaris Independen, tetapi saya amati terus. Hanya karena memang pasca Covid-19, ada penurunan laba dan deviden. Dan kalau orang yang tidak paham perbankan mereka menilai Bank NTT dalam bahaya, itu salah. Masih ada provit dan itu ada tantangan yaitu pasca covid,” ungkapnya.

Untuk survive Bank NTT, kata dia, pemegang saham melakukan penyertaan modal untuk menyangga risiko. 

"Kalau mereka tidak lakukan karena anggaran dan APBD terbatas maka ada jalan lain. Banyak jalan, dan yang terpenting adalah Penjabat Gubernur punya komitmen dan itikad baik untuk menyelamatkan bank ini dengan mencari jalan untuk penyelamatan Bank NTT,” ujarnya. (cr20)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved