Doa Harian Katolik

Doa Syukur Agung VII Misa Ritus Katolik untuk Berbagai Keperluan

Ada banyak jenis doa syukur yang berlaku dalam misa gereja Katolik Roma. Berikut ini adalah teks lengkap Doa Syukur Agung VII.

Editor: Agustinus Sape
DOK. POS-KUPANG.COM
Perjamuan Malam Terakhir Yesus Kristus Bersama 12 Muridnya Sebelum Dia Disalibkan dan Bangkit pada Hari Ketiga 

POS-KUPANG.COM - Doa Syukur Agung dipahami sebagai doa ucapan syukur Yesus kepada Allah Bapa atas perbuatan-Nya yang agung demi pengudusan diri manusia.

Doa Syukur Agung merupakan pusat dan puncak dari perayaan Ekaristi sebagai suatu doa syukur dan pengudusan atas persembahan roti dan anggur yang kita hunjukkan kepada Bapa sehingga sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus dengan bantuan dan karya Roh Kudus yang diutus oleh Bapa.

Doa Syukur Agung merupakan bagian dari Liturgi Ekaristi. Liturgi Ekaristi terdiri dari tiga bagian besar, yaitu Persiapan Persembahan, Doa Syukur Agung, dan Ritus Komuni.

Ada banyak jenis doa syukur yang berlaku dalam misa gereja Katolik Roma. Berikut ini adalah teks lengkap Doa Syukur Agung VII.

I. Gereja sedang melangkah pada jalan kesatuan (umat berlutut/berdiri)

I. Sungguh kuduslah Engkau dan pantas dimuliakan, Allah, penyayang manusia, sebab Engkau selalu mendampingi kami dalam perjalanan hidup. Sunggu terberkatilah Putra-Mu, yang hadir di tengah-tengah kami ketika kami dihimpun oleh kasih-Nya. Seperti dahulu bagi para murid-Nya, demikian pula kini bagi kami Dia menjelaskan isi Kitab Suci dan memecah-mecahkan roti

Maka kami mohon kepada-Mu, Bapa yang penuh belas kasih, sudilah mengutus Roh Kudus-Mu, supaya Dia menguduskan persembahan roti dan anggur ini, agar menjadi bagi kami Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus.

Pada hari sebelum menderita pada Perjamuan Malam Terakhir, Dia mengambil roti dan memberkati, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:

Terimalah dan makanlah, kamu semua: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu

(Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

Dengan cara yang sama, sesudah perjamuan, sambil mengambil piala, Dia mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya, seraya berkata:

Terimalah dan minumlah, kamu semua: Inilah piala Darah-Ku, Darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.

(Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkatnya, Umat memandangnya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat).

AKLAMASI ANAMNESIS
I. Maka, Bapa yang kudus, sambil mengenangkan Kristus Putra-Mu Penyelamat kami, yang telah Engkau antar melalui penderitaan dan kematian pada salib, menuju kemuliaan kebangkitan, dan Engkau beri tempat di sisi kanan-Mu, kami pun mewartakan karya cinta kasih-Mu sampai Dia datang, dan kami mempersembahkan kepada-Mu roti kehidupan dan piala berkat.

Pandanglah dengan murah hati persembahan Gereja-Mu; di dalamnya kami menghadirkan kurban Paskah Kristus yang telah diserahkan kepada kami.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved