Rokok Elektrik

Bahaya, Rokok Elektrik Tingkatkan Risiko Paparan Timbal dan Uranium pada Remaja

Konsumsi vape atau rokok elektrik pada remaja terbukti dapat meningkatkan risiko paparan timbal dan uranium.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com
Ilustrasi vape atau rokok elektrik 

Penelitian ini bersifat observasional sehingga tidak dapat menyimpulkan mengenai kadar logam beracun dan frekuensi/rasa vaping. Namun, para peneliti mengingatkan bahwa kadar logam beracun dalam vape akan bervariasi berdasarkan merek dan jenis alat penguap yang digunakan (tangki, pod, mod).

Meskipun tingkat urine menunjukkan paparan kronis, mereka dinilai hanya pada satu titik waktu, dan keberadaan uranium dalam urine mungkin disebabkan oleh berbagai sumber, termasuk paparan lingkungan dari endapan alam, aktivitas industri, dan asupan makanan.

”Meskipun demikian, senyawa ini diketahui menyebabkan bahaya pada manusia,” tulis mereka. Yang menjadi perhatian khusus adalah peningkatan kadar uranium yang ditemukan dalam kategori rasa manis.

Menurut Kochvar dan tim, produk rokok elektrik rasa permen merupakan mayoritas pengguna vape remaja, dan rasa manis pada rokok elektrik dapat menekan efek keras nikotin dan meningkatkan efek penguatnya, sehingga meningkatkan reaktivitas isyarat otak.

Mereka menyimpulkan, penggunaan rokok elektrik selama masa remaja dapat meningkatkan kemungkinan paparan logam, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan otak dan organ.

Dalam rekomendasinya, para peneliti menyebutkan bahwa temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut, peraturan vaping, dan intervensi kesehatan masyarakat yang ditargetkan untuk mengurangi potensi bahaya penggunaan rokok elektrik, khususnya di kalangan remaja.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved