Prakiraan Cuaca
Info Terkini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, BMKG NTT: Perairan NTT Masih Berpotensi Gelombang Tinggi
Info Terkini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, 18 April 2024, BMKG NTT ingatkan Perairan NTT masih berpotensi Gelombang Tinggi hingga 2 Meter.
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nusa Tenggara Timur ( BMKG NTT ) kembali mengeluarkan Prakiraan Cuaca Maritim NTT Hari Ini, Kamis 18 April 2024.
Berdasarkan Info Terkini Cuaca Maritim NTT Hari Ini, masih diwarnai Gelombang Tinggi hingga 2 Meter.
Wilayah Perairan yang berpotensi Gelombang Tinggi hingga 2 Meter yakni; Laut Sawu, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Selatan Kupang Rote dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
Gelombang Tinggi tersebut beresiko tinggi terhadap Perahu Nelayan dan Kapal Tongkang.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang, Priscellia Tati Bernard, Minggu (14/4) menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur dengan kecepatan angin berkisar antara 6 - 20 knot.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca NTT Hari Ini 18 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar antara 4-25 knot.
"Jadi, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," kata Priscellia.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi Gelombang Tinggi agar selalu waspada.
"Umumnya, angin bertiup dari arah timur laut tenggara dengan kecepatan 1-6 Skala Beaufort," jelasnya.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek menjelaskan prospek cuaca selama satu minggu ke depan, 12-18 April, masih diwarnai hujan.
Ia mengatakan, NTT saat ini berada pada masa peralihan dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau (masa pancaroba).
Baca juga: Perairan NTT Kembali Berpotensi Gelombang Tinggi 2 Meter,BMKG: Waspada Perairan Selatan Bali - Sumba
Hujan juga, kata Sti Nenotek dipicu sirkulasi udara masuk (sirkulasi siklonik) di wilayah NTT.
Kondisi matahari yang masih berada disekitar wilayah Khatulistiwa membuat pemanasan yang cukup intens di wilayah Indonesia termasuk NTT, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif seperti awan Cumulonimbus (Cb).
"Pulau Timor, Rote, Sabu, Sumba, Flores, Adonara, Solor, Lembata dan Pulau Alor, umumnya berawan hingga berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir," jelasnya.
Waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang," imbau Sti Nenotek. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.