Berita NTT
Irma Herawati Mauboy: Tidak Ada Perjuangan yang Sia-sia
Meski memilih terjun ke dunia make up artist berbekal keahlian yang dimiliki, Irma mengakui hal ini bukan tanpa tantangan.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Gadis kelahiran Rote Ndao ini mulai menekuni dunia make up artist para tahun 2020 silam.
Sebelumnya, Irma, begitu dia disapa, bekerja sebagai pegawai kantoran dan beberapa kali pindah perusahaan.
Meski bekerja kantoran, Irma juga menyadari bahwa dia memiliki skill make up sehingga sayang kalau tidak dikembangkan dan dibiarkan memudar begitu saja.
"Dari kesadaran itulah akhirnya di tahun 2020 saya resign dan memutuskan menekuni make up artist," ungkap alumni Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Kupang ini.
"Kenapa akhirnya saya memilih bidang ini? Karena dulunya saya tidak paham dan tidak sependapat dengan orang-orang tentang passion. Tapi setelah menekuni kemudian ada di dalam bidang ini, saya tertarik dan ternyata saya percaya bahwa passion itu ada dan passion itulah yang menghidupkan seseorang untuk tetap berkarir, untuk tetap berdiri, untuk tetap bertahan ditengah era yang sikut menyikut, era yang dimana semua orang berlomba-lomba untuk mengejar suatu level kehidupan," jelasnya.
Meski memilih terjun ke dunia make up artist berbekal keahlian yang dimiliki, Irma mengakui hal ini bukan tanpa tantangan.
"Saya merasa kami make up artist sudah banyak orang yang merasa bahwa dengan belajar otodidak, saya tidak underestimate orang yang belajar otodidak dari YouTube, dari video-video yang beredar di social media, tidak ya, tapi make up artist ini lebih daripada itu karena untuk menjadi profesional, untuk menjadi seseorang yang akhirnya bisa bertahan dan hasil karyanya itu diakui itu memang butuh waktu yang cukup lama karena kita berhubungan dengan jasa, itu butuh diterima oleh banyak orang sehingga tantangannya itu bagaimana kita mau tetap mendorong diri kita untuk tetap bersemangat untuk tidak patah semangat untuk mau berjuang untuk terus menerus meng-upgrade ilmu meng-upgrade diri sendiri untuk tidak ketinggalan," kata Irma.
Baca juga: Profil Tokoh NTT Linda Adoe ASN Kecamatan Jadi Idola Setelah Bintangi Film Women From Rote Island
"Tantangan lainnya yang saya bilang di awal bahwa banyak yang ketika belajar dari media sosial kemudian merasa bahwa dia sudah profesional. Profesional itu adalah menurut saya ketika jam terbangnya sudah tinggi dan akhirnya orang berlomba-lomba ingin memakai jasanya dan juga dia sudah punya ciri khasnya sendiri yang bisa diterima oleh semua orang," tambahnya.
Meski demikian, Irma melihat dunia make up artist di NTT sudah mulai berkembang karena banyak orang sudah mulai menekuni hal ini sebagai suatu pekerjaan tetap dengan penghasilan tetap dan juga hal baiknya adalah masyarakat NTT saat ini sudah mulai menghargai pekerja seni sehingga inilah yang membuat orang-orang akhirnya yang tadinya bekerja kantoran atau yang bekerja pergi pagi pulang malam akhirnya mereka keluar dan menekuni pekerjaan ini karena dari make up artist sekarang sudah bisa juga punya penghasilan tetap dan juga sudah bisa menghidupi diri dan keluarga.
Terjun ke dunia make up artist dan sehari-hari berurusan dengan wajah pelanggan tidak lantas membuat Irma berpuas diri dengan skill yang ada.
Di waktu luang dia tetap mempelajari hal-hal baru dalam hal make up, teknik-teknik terbaru yang sedang berkembang di masa kini dengan make up model atau belajar apapun yang berhubungan dengan make up yang bisa mengembangkan skillnya.
Saat ini, aktivitasnya sehari-hari adalah melayani para pelanggan yang datang ke tempat usahanya, salon Herawati Ladies Care di Jalan Salak, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang.
Baca juga: Besok Kunjungi Rote Ndao, Penjabat Gubernur NTT Rencana ke Pulau Ndana
"Tempat ini harapannya akan menjadi tempat yang care dengan perempuan-perempuan yang datang sehingga sekali datang itu bisa beberapa treatment beberapa hal bisa dilakukan di salon," ujarnya.
Bagi Irma, hal yang paling dibutuhkan oleh seorang perempuan untuk terus bertumbuh baik dalam karir maupun kehidupan pribadi adalah kesadaran akan dirinya sendiri bahwa dia akan menjadi orang yang paling dibutuhkan didalam keluarga.
"Entah dalam keluarga misalnya menikah dan akhirnya dibutuhkan oleh suami, keluarga suami, keluarganya sendiri terutama anak, hal inilah yang harusnya tidak menghentikan dia untuk terus mau meng-upgrade dirinya dalam hal apapun apalagi dalam hal pendidikan. Saat ini perkembangan banyak hal itu sangat cepat sehingga kalau dulu kita hanya belajar misalnya bayi itu hanya lahir lalu tidak apa-apa dipanggang lah, kemudian pakai bedak, nah sekarang ternyata sudah dilarang kan bahwa bayi itu jangan dipakaikan bedak lagi jangan kena asap nanti paru-paru dan lain-lain. Dengan hal ini saja harusnya kita sadar bahwa perkembangan ilmu, perkembangan informasi, perkembangan apapun itu sangat cepat sehingga sebagai perempuan yang akan menjadi sekolah pertama bagi generasi berikutnya harusnya dia sadar penuh bahwa meng-upgrade diri, meng-upgrade skill, meng-upgrade kemampuan itu adalah suatu keharusan," ujarnya.
Menurut dia, perempuan di zaman sekarang harus berpendidikan karena dengan berpendidikan dia akan menjadi sekolah terbaik untuk generasi berikutnya, juga yang akan menjadi penerobos pola asuh dan penerobos pendidikan di dalam rumahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.