Pilpres 2024
Ahmad Basarah: Sudah Ada Kontak Bathin Antara Prabowo dan Bu Mega
Meski sampai saat ini capres terpilih Prabowo belum bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. meski begitu sudah ada kontak bathin.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Meski sampai saat ini capres terpilih Prabowo Subianto belum bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, namun sesungguhnya sudah ada kontak bathin antara kedua tokoh nasional tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDI, Ahmad Basarah merespon pertanyaan wartawan tentang jadwal dan agenda pertemuan Prabowo dan Bu Mega yang sampai saat ini belum diatur secara baik.
Dikatakannya, peluang pertemuan itu terbuka lebar. Karena saat ini sudah ada rencana untuk pertemuan di antara kedua tokoh tersebut.
Bila sampai sekarang belum ada kepastian, lanjut dia, tetapi pihaknya yakin kalau kedua figur tersebut sudah kontak bathin antara satu dengan yang lain.
Ahmad Basarah menegaskan bahwa hubungan Megawati dan Prabowo baik-baik saja meski berbeda kubu di Pilpres 2024 lalu.
"Meksipun mungkin secara fisik belum bertemu, antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo saya kira sudah saling kontak batin di antara mereka berdua," ucap Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu 10 April 2024.
Ia juga menyebut tidak ada masalah antara PDIP dan Partai Gerindra.
Menurutnya, PDIP senantiasa menghargai sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.
Basarah menyebut proses sengketa Pilpres 2024 di MK yang belum rampung dilakukan menjadi alasan Megawati dan Prabowo belum bertemu.
"Saya kira mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan itu setelah PHPU di Mahkamah Konstitusi," ucapnya.
Karena itu, Basarah mengajak semua pihak untuk dengan sabar mengikuti aturan tahapan Pemilu 2024.
Basarah juga menegaskan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo tidak harus selalu berakaitan dengan kesediaan PDIP bergabung di pemerintahan selanjutnya.
"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," paparnya.
"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong."
Ia berpendapat, demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua pihak bergabung dalam pemerintahan.
Pasalnya, yang terpenting adalah semua pihak dapat bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara.
"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.