Pilgub NTT
Tiga Figur Bakal Calon Wakil Gubernur NTT untuk Pilkada 2024, Siapa Jagoan Anda?
Bursa Bakal Calon Wakil Gubernur NTT untuk PIlkada 2024 masih tergolong sepi, berbeda dengan bursa bakal calon gubernur yang banyak peminat.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bursa Bakal Calon Wakil Gubernur NTT ( Nusa Tenggara Timur ) untuk PIlkada 2024 masih tergolong sepi, berbeda dengan bursa bakal calon gubernur yang banyak peminat.
Hingga saat ini baru tiga figur yang secara terang-terangan menyatakan kesediaanya menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur NTT.
Tiga sosok yang melirik kursi NTT 2 adalah Hery Dosinaen, Sebastian Salang dan Jane Natalia Suryanto. Siapa mereka?
Hery Dosinaen
Ketua DPD PDIP Provinsi NTT, Emi Nomleni telah melamar Hery Dosinaen di Desa Nihaone, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Kamis 26 Mei 2022 lalu.
Kabarnya, Hery Dosinaen mendampingi Emi Nomleni maju Pilkada NTT 2024. Emi Nomleni sebagai Bakal Calon Gubernur NTT.
Usai lamaran, Emi Nomleni bersama rombongan ziarah ke pusara mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Jumat 27 Mei 2022.
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Viktor Mado Wutun mengatakan kunjungan itu sebagai bagian dari meminta restu untuk Emi Nomleni dan Hery Dosinaen dalam hajatan politik Pilgub NTT 2024.
Menurut Viktor, kunjungan Emi Nomleni ke rumah adat suku Dosinaen itu untuk meminta izin kepada seluruh tokoh adat.
"Meminta izin kepada orang tua agar memberikan izin kepada Hery Dosinaen bisa bersama di PDI Perjuangan," ungkap Mado Watun.
Ia mengatakan sekalipun sudah mendapat restu dan izin dari tetua adat, Emi Nomleni sebagai Ketua DPD Partai bersama Hery Dosinaen tetap menghormati proses dan mekanisme partai.

Hery Dosinaen merupakan putera Desa Nihaone, Kecamatan Ile Boleng. Pemilik tanggal lahir 4 Mei 1967 ini terlahir dengan nama baptis Titus Emanuel Adopehan Hery Dosinaen.
Selama menjadi pegawai negeri sipil, Hery Dosinaen lebih banyak berkarier di Papua.
Jabatan tertinggi adalah Sekretaris Daerah Provinsi Papua, dilantik oleh Gubernur Lukas Enembe.
Ia tercatat sebagai sekda termuda di Indonesia dengan golongan IV/E. Saat ini ia menjadi Komisaris Utama Bank Papua.
Ia meraih dua trofi dalam kejuaran tenis veteran “2019 Baveti Indonesia Open” yang diadakan pada 4 Agustus 2019 di Elite Club Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Pada 19 Agustus 2019, Hery Dosinaen meraih perhatian karena menyebut Papua sebagai tanah kedua Israel.
Di mata publik, Hery Dosinaen adalah pribadi yang rendah hati dan merakyat. Sebab, ia menapaki jalan sebagai Abdi Negara, ASN dimulai dari pedalaman Papua.
Ia mengabdi selama 23 tahun di pegunungan tengah Provinsi Papua. Waktu yang tidak singkat untuk sebuah pengabdian, sebelum dipercayakan menjadi Sekda Provinsi Papua Oleh Gubernur Lukas Enembe.
Jabatan yang disandang Hery tidak diperoleh begitu saja, tetapi melalui perjuangan berat. Ia memulai karir dari bawah di Kabupaten Paniai dan Kabupaten Puncak Jaya, wilayah dengan tekstur topografi yang begitu berat, kondisi masyarakat yang dependen terhadap pemimpin, dan isu-isu sekelompok masyarakat yang tetap berjuang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selama di pedalaman, ia tak lelah berjalan kaki menemui masyarakat dari satu kampung ke kampung lain. Karena letak perkampungan penduduk berjauhan, kadang ia butuh waktu lebih dari satu hari sebelum tiba di kampung berikutnya.
Sebenarnya setelah tamat Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas Bersubsidi Suryamandala Flores Timur pada 1986, Hery bercita-cita jadi dokter. Itu sebabnya, ia mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta sebagai pilihan pertama, dan pilihan kedua Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipil) Universitas Cendrawasih (Uncen), Papua.

Sejak itu, Hery remaja pindah ke Papua. Dua tahun menjadi mahasiswa Uncen, ia pindah kuliah ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Papua setelah lulus seleksi pada 1988.
Prestasinya cemerlang membuat ia menjadi lulusan terbaik dan berhak menerima penghargaan Astrabata.
Ini baru awal dari keberhasilan. Sebab hari-hari selanjutnya ia akan memulai karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesungguhnya dengan terjun ke wilayah yang jauh dari hiruk pikuk Kota Jayapura.
Ia lalu menerima SK (Surat Keputusan) sebagai Kaur Pemerintahan di Kecamatan Ilaga, Kabupaten Paniai.
Sebanyak 80,54 persen kabupaten seluas 18.104,63 kilometer persegi tersebut, memiliki ketinggian antara 1 000-3.000 meter di atas permukaan laut. Namun, Kota Enarotali yang menjadi pusat pemerintahan Paniai, terletak di pinggir Danau Paniai dengan panorama alam yang memesona.
Tidak lama bertugas di Ilaga, di akhir 1992, ia dimutasi menjadi Sekretaris Wilayah Kecamatan Ilaga. Itu pun hanya berlangsung dua tahun karena pada 1994, pria yang fasih sejumlah bahasa daerah Papua ini melanjutkan studinya di Jurusan Pemerintahan, Fisipol, UGM.
Tamat dari sana, Hery kembali ke Paniai dan menduduki jabatan Kasubag Diklat, selanjutnya menerima mandat sebagai Camat Mulia, Kabupaten Puncak Jaya pada 1998-1999.
Di kabupaten yang memiliki aneka jenis anggrek ini, karir Hery sebagai pegawai negeri terus menanjak. Selama 16 tahun di Puncak Jaya, ia berpindah-pindah jabatan mulai dari Kepala Distrik Mulia, Kabag Informasi dan Komunikasi, Asisten Bidang Pemerintahan, Pelaksana Tugas Sekretaris DPRD, dan terakhir Asisten Bidang Pemerintahan dan Desa.
Sebastian Salang
Sebastian Salang menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada NTT sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur NTT.
Ia mendampingi Orias Petrus Moedak, Bakal Calon Gubernur NTT.
Sebastian Salah merupakan pengurus Partai Golkar. Dia menempati posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
Sebastian Salang menegaskan bahwa keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur NTT sudah bulat.
Sebastian dan Orias memiliki pemikiran yang sama dalam membangun NTT menjadi lebih baik.
"Diskusi awal kita ada kesepahaman, tujuan kami kembali ke NTT untuk membangun dan memperbaiki NTT menjadi lebih baik, karena itu kita tidak mau sekedar berpasangan dengan siapapun, motivasinya bukan itu," kata Sebastian Salang di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin 29 Januari 2024 lalu.
"Saya siap karena orang yang mengajak saya adalah orang yang saya percaya, punya reputasi nasional bahkan internasional, dan integritas yang sudah teruji," tambahnya.

Mengenai kendaraan politik, Sebastian Salang mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Golkar. Karena sebelumnya Golkar NTT telah menetapkan Melki Laka Lena menjadi Calon Gubernur NTT.
Sebastian Salang merupakan putera Manggarai NTT yang lahir di Cibal pada 1970. Saat ini dirinya memasuki usia 54 tahun.
Sebas merupakan SMAK St. Ignasius Loyola Labuan Bajo Manggarai Barat dan dikenal luas sebagai aktivis dan pengamat politik Indonesia.
Ia mendirikan Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) dan menjado koordinator pada lembaga itu.
Setekah melepas jabatan di Formapi, Sebas masuk Partai Golkar.
Pada 2015, Sebas pernah ikut fit dan proper tes untuk menjadi Calon Bupati Manggarai.
Selanjutnya pada 2019, Sebas juga menjadi caleg DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Flores Lembata atau Dapil NTT 1.
Pada 2023 lalu, Ia dipercayakan menjadi Ketum Panitia Pesparani Nasioanal III 2023 yang digelar di Jakarta.
Jane Natalia Suryanto
Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Kabupaten Ende mendorong Jane Natalia Suryanto menjadi Calon Wakil Gubernur NTT.
Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut dinilai mumpuni. Apalagi PSI NTT berhasil meraih enam kursi DPRD NTT pada Pemilu Legislatif 2024.
Ketua Aliansi Peduli Masyarakat Kabupaten Ende Albert Didadi Djogo mengatakan, "Dia adalah figur perempuan handal yang layak untuk pimpin NTT."
Jane Natalia Suryanto menjabat Ketua Dewan Pembina DPW PSI NTT.
Pada Pemilu 2024, ia terdaftar sebagai Caleg DPR RI dari Dapil NTT 2 yang meliputi Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Barat, Rote Ndao, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Malaka dan Kota Kupang.
Selain itu, Jane Natalia juga merupakan pegiat sosial yang aktif mendorong pendidikan masyarakat di berbagai pelosok NTT.
"Oleh karena itu, kita butuh pemimpin visioner yang sudah di kenal dan dekat dengan rakyat. Sis Jane sudah sangat familier karena sudah terlibat secara sosial untuk membantu masyarakat NTT," ujar Albert.
Jane Natalia kelahiran Karawang, 30 Desember 1982.
Dikutip dari ioa.or.id, Jane Natalia menyelesaikan gelar sarjananya di jurusan Business Administration, Accounting dari The Ohio State University, Fisher College of Business Columbia, Ohio, AS.

Jane Natalia kemudian melanjutkan studinya dan memperoleh gelar MBA di Rice University, Jones School of Management, Houston, Texas tahun 2007.
Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur di PT Dutamasindo Labora Jaya setelah sebelumnya selama beberapa tahun bekerja di beberapa perusahaan di AS.
Dilansir dari goodkind.id, Jane Natalia menjelaskan mengenai siapa dirinya.
"Saya adalah seorang pengusaha distribusi dan logistik untuk bahan-bahan pokok, sekaligus konsultan pajak dengan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun. Berlatar belakang pelayanan, dan sejak tahun 2012 kembali ke tanah air setelah lama di luar negeri, saya tergerak untuk maju menjadi caleg DPR RI untuk bisa membuat kebijakan yang lebih baik bagi masyarakat banyak," tulis Jane Natalia.
Ia memiliki visi mengeluarkan NTT dari 10 provinsi termiskin di Indonesia.
Ada empat misinya.
Pertama: Focus pada pengembangan sumber daya alam NTT yang mangkrak untuk dijalankan kembali dengan management lebih baik
Kedua: Mengurangi tingkat stunting di NTT ke angka dibawah 20 persen
Ketiga: Menciptakan lapangan kerja di NTT khususnya di area Tenun, Rumput Laut, dan Garam Industri
Keempat: Menanggulangi masalah sulit air untuk daerah pertanian dengan teknologi dripping system.
Sebelumnya diberitakan ada 16 Bakal Calon Gubernur NTT.
Para figur tersebut, adalah, Viktor Laiskodat, Josef Nae Soi, Julie Sutrisno Laiskodat, Emi Nomleni, Ansy Lema, Herman Hery, Andreas Hugo Parera, Melki Laka Lena, Refafi Gah.
Berikutnya, Benny K. Harman, Fary Francis, Orias Petrus Moedak, Fransiscus Go, Johni Asadoma, Frans Aba, Roy Bulan dan Gabriel Goa. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.