Pilgub NTT
Tiga Figur Bakal Calon Wakil Gubernur NTT untuk Pilkada 2024, Siapa Jagoan Anda?
Bursa Bakal Calon Wakil Gubernur NTT untuk PIlkada 2024 masih tergolong sepi, berbeda dengan bursa bakal calon gubernur yang banyak peminat.
Di kabupaten yang memiliki aneka jenis anggrek ini, karir Hery sebagai pegawai negeri terus menanjak. Selama 16 tahun di Puncak Jaya, ia berpindah-pindah jabatan mulai dari Kepala Distrik Mulia, Kabag Informasi dan Komunikasi, Asisten Bidang Pemerintahan, Pelaksana Tugas Sekretaris DPRD, dan terakhir Asisten Bidang Pemerintahan dan Desa.
Sebastian Salang
Sebastian Salang menyatakan kesiapannya untuk maju Pilkada NTT sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur NTT.
Ia mendampingi Orias Petrus Moedak, Bakal Calon Gubernur NTT.
Sebastian Salah merupakan pengurus Partai Golkar. Dia menempati posisi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar.
Sebastian Salang menegaskan bahwa keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur NTT sudah bulat.
Sebastian dan Orias memiliki pemikiran yang sama dalam membangun NTT menjadi lebih baik.
"Diskusi awal kita ada kesepahaman, tujuan kami kembali ke NTT untuk membangun dan memperbaiki NTT menjadi lebih baik, karena itu kita tidak mau sekedar berpasangan dengan siapapun, motivasinya bukan itu," kata Sebastian Salang di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin 29 Januari 2024 lalu.
"Saya siap karena orang yang mengajak saya adalah orang yang saya percaya, punya reputasi nasional bahkan internasional, dan integritas yang sudah teruji," tambahnya.

Mengenai kendaraan politik, Sebastian Salang mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai Golkar. Karena sebelumnya Golkar NTT telah menetapkan Melki Laka Lena menjadi Calon Gubernur NTT.
Sebastian Salang merupakan putera Manggarai NTT yang lahir di Cibal pada 1970. Saat ini dirinya memasuki usia 54 tahun.
Sebas merupakan SMAK St. Ignasius Loyola Labuan Bajo Manggarai Barat dan dikenal luas sebagai aktivis dan pengamat politik Indonesia.
Ia mendirikan Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) dan menjado koordinator pada lembaga itu.
Setekah melepas jabatan di Formapi, Sebas masuk Partai Golkar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.