Vatikan

KWI Umumkan Paus Fransiskus Berada di Indonesia pada Tanggal 3-6 September 2024

Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto, Uskup Bandung, hari ini memberikan konfirmasi resmi mengenai perjalanan Paus Fransiskus ke Indonesia September.

Editor: Agustinus Sape
AP
Paus Fransiskus memimpin perayaan Malam Paskah di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Sabtu 30 Maret 2024. Paus Fransiskus dijadwalkan berada di Indonesia pada 3-6 September 2024. 

Oleh Mathias Hariyadi

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, dan ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto, Uskup Bandung, hari ini memberikan konfirmasi resmi mengenai perjalanan Paus Fransiskus ke Indonesia yang dijadwalkan pada 3 hingga 6 September 2024.

Pengumuman tersebut menyusul rumor yang telah beredar di negara tersebut selama berminggu-minggu. “Kunjungan Paus Fransiskus dijadwalkan secara publik pada tahun 2020, namun karena pandemi Covid-19 perjalanan ini dibatalkan dan kini telah dijadwalkan ulang,” kata Kardinal Suharyo, Senin (8/4/2024).

Tanggal perjalanan telah disepakati dalam beberapa hari terakhir antara Tahta Suci dan pemerintah Indonesia. “Kami masih berdiskusi dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendefinisikan program ini – jelas presiden Konferensi Waligereja Indonesia– dan pada saat yang sama kami sedang membentuk komite internal untuk organisasi tersebut.”

Setelah pengumuman yang dibuat pada bulan Januari oleh pemerintah Papua Nugini, persiapan sedang dilakukan untuk perjalanan panjang yang – jika kesehatan memungkinkan – akan membuat Paus Fransiskus singgah di Asia dan Oseania pada bulan September, juga menyentuh Timor Leste dan Singapura.

Meskipun undangan dari Vietnam juga masih belum diketahui, Menteri Hubungan Luar Negeri Vatikan, Monsinyur Paul Gallagher diperkirakan akan berkunjung mulai besok.

Bagi Indonesia, kunjungan yang dijadwalkan pada bulan September ini merupakan kunjungan ketiga Paus. Paus pertama yang melakukan perjalanan ke nusantara sebenarnya adalah Paus Paulus VI yang pada tanggal 3 Desember 1970, dalam perjalanan kerasulan internasionalnya yang terakhir, singgah di Jakarta dan disambut hangat oleh presiden saat itu, Suharto.

Pada tanggal 8 hingga 12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II berangkat ke Indonesia untuk perjalanan yang ditandai dengan Misa terbuka di stadion Jakarta, dan singgah di Medan, di Sumatera bagian utara, di Yogyakarta, di tengah pulau Jawa dan Flores, di Maumere Nusa Tenggara Timur. Pada perjalanan yang sama Wojtyla juga pergi ke Dili, yang saat itu masih merupakan provinsi Timor Timur di Indonesia.

Indonesia memiliki hubungan baik dengan Vatikan sejak kemerdekaannya. “Sudah tahun 1947 Takhta Suci membuka misi diplomatiknya di Jakarta”, kenang Kardinal Suharyo hari ini.

Antara tahun 1950-an dan 1960-an, presiden pertama Sukarno melakukan tiga kunjungan resmi ke Vatikan, bertemu Paus Pius XII pada tahun 1956, Paus Yohanes XXIII pada tahun 1959, dan Paus Paulus VI pada tahun 1964.

Namun, Presiden saat ini, Joko Widodo, belum pernah ke Vatikan: perjalanan bulan September ini (yang akan dilakukan sebelum pelantikan resmi presiden baru) akan menjadi kesempatan pertama baginya untuk bertemu langsung dengan Paus Fransiskus.

(asianews.it)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved