Pilpres 2024

Gibran Naik Jadi Cawapres Terpilih, Sekjen PDIP Menyesal Dulu Diusung Jadi Wali Kota

Setelah Gibran berhasil menorehkan prestasi politik sebagai calon wakil presiden terpilih mendampingi Prabowo Subianto, Sekjen PDIP menyesal.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
MENYESAL – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan kekesalan partainya karena dulu di tahun 2020, mengusung Gibran menjadi Wali Kota Solo. 

POS-KUPANG.COM – Setelah Gibran berhasil menorehkan prestasi politik sebagai calon wakil presiden terpilih mendampingi Prabowo Subianto, kini ungkapan kekesalanm justeru diucapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto malah menyebutkan bahwa saat ini PDIP  sangat menyesal lantaran dulu terlanjur mengusung Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo.

Saat itu, kata Hasto Kristiyanto, PDIP terkecoh dengan gaya kepemimpinan Joko Widodo yang berhasil diusung PDIP menjadi Presiden RI dua perioede berturut-turut.

Saat itu, katanya, Jokowi dipandang bakal memberikan kemajuan bagi Indonesia. Atas pandangan itulah, sehingga PDIP pun berkomitmen mengusungnya.
 
"Ya jujur saja kami khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran. Karena waktu itu, kami juga mengakui soal kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi," ungkap Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu 30 Maret 2024.

Belakangan ini, katanya, PDIP menyadari bahwa kemajuan yang dibawa Jokowi justeru telah menimbulkan beban utang yang sangat besar. Utang yang harus dibayar oleh seluruh rakyat Indonesia.

Saat ini, katanya, utang pemerintah Indonesia hampir mencapai 196 miliar dollar AS. Sedangkan utang dari sektor swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar dollar AS.

"Ketika ini digabung, maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," ujar Hasto.

Dikatakannya, di tengah persoalan tersebut, praktik nepotisme di kalangan keluarga dan kerabat dekat Jokowi juga kini semakin menguat.

Contohnya, Sekretaris Pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, kini digadang-gadang akan menjadi calon bupati Boyolali.

"Nepotisme itu kita lihat ternyata justru semakin telanjang di depan mata kita. Misalnya sekretaris Pak Jokowi, Devid, dicalonkan sebagai calon bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini membesarkannya," ujar Hasto.

Seperti diketahui, PDI-P merupakan partai politik pengusung utama Gibran Rakabuming dalam Pilkada Solo 2020 lalu.

Baca juga: Bu Mega Belum Perintahkan Hak Angket, Sekjen PDIP Singgung Tekanan Hukum

Namun, Gibran dan PDI-P berpisah jalan setelah Gibran menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Padahal, PDI-P telah memutuskan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung.

Pasangan Prabowo-Gibran pun telah diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024, meski sengketa hasil Pilpres 2024 masih berlangsung di MK. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved