Pilkada 2024
Pilkada 2024, Paket ROMAN Siap Maju Lewat Jalur Independen, Bantah Bukan Paket Boneka di Belu
seorang anggota partai politik, dia memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 atas keinginan pribadinya.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Hironimus Mau Luma, S.Pd.MM sebagai Bakal Calon Bupati dan Theodorus Frederikus Seran Tega, SM atau Theo Manek sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Belu, menyatakan kesiapan mereka untuk berkompetisi dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Belu.
Keduanya akan bertarung melalui jalur independen dengan mengusung taglaine ROMAN, yang merupakan singkatan dari Roni-Manek.
Hironimus Mau Luma, S.Pd. MM, dalam konferensi persnya, Selasa, 26 Maret 2024 menjelaskan bahwa proses menuju Pilkada 2024 membutuhkan perjuangan panjang.
Ia menyampaikan bahwa telah melakukan berbagai tahapan seperti konsultasi dengan keluarga, memperoleh dukungan masyarakat, dan mulai mengumpulkan persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan KPU.
Baca juga: Ketua DPD Golkar NTT Sebut Reposisi Formasi Baru ke Pilkada 2024
"Saya dan Pak Theo, merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi di Kabupaten Belu. Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif tanpa hanya mengandalkan materi," ungkap Hironimus.
Dia menegaskan bahwa pengalaman birokrat selama 17 tahun memberikan wawasan yang luas tentang kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Belu.
"Kami berkomitmen untuk memimpin berdasarkan prinsip kebutuhan rakyat, bukan keinginan pribadi atau kelompok tertentu," tegasnya.
Lebih lanjut, Hironimus menekankan pentingnya persatuan dalam politik. Dia meminta agar masyarakat tidak terjebak dalam politik identitas yang dapat merusak stabilitas politik.
"Kami berdua tidak membangun permusuhan dengan siapapun. Kami terbuka terhadap dukungan dari berbagai pihak, termasuk partai politik. Namun, jalur independen menjadi pilihan utama kami karena kami percaya pada prinsip-prinsip kami," tambahnya.
Hironimus juga menyatakan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada uang dalam kontes politik. Ia menegaskan bahwa dukungan masyarakat melalui KTP adalah dukungan "emas".
Ia juga menegaskan bahwa sebagai seorang ASN, ia akan tetap netral dan menghormati regulasi terkait partisipasi politik dan siap berhenti dari jabatannya demi kepatuhan pada aturan.
Untuk diketahui, Roni Mau Luma saat ini masih status ASN pada lingkup Pemerintah Kabupaten Belu.
Theodorus Frederikus Seran Tefa, SM, yang merupakan Bakal Calon Wakil Bupati Belu, menegaskan bahwa mereka bukanlah produk dari kelompok-kelompok tertentu dan membantah keras bahwa mereka bukan "paket boneka".
"Hari ini kami ingin menegaskan bahwa klaim yang menyebut kami sebagai 'paket boneka' adalah sangat tidak benar. Kami maju dengan tekad yang sama untuk melayani masyarakat dengan baik dan menjawab aspirasi mereka. Kami telah bergerak maju meski dihadapkan dengan berbagai kendala, termasuk keterbatasan sumber daya yang kami miliki," tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa memilih jalur independen bukanlah keputusan yang sembarangan. Kata dia, kami memilih jalur ini untuk memberikan nilai edukasi kepada masyarakat dan membantu mengubah mindset politik yang seringkali terkait dengan politik uang.
"Kami berharap kehadiran kami dalam kontes politik ini dapat membawa angin segar bagi masyarakat, bahwa pemilihan pemimpin tidak harus selalu terkait dengan uang. Kami ingin menjadi suara bagi masyarakat, mewakili kepentingan mereka dengan tulus," tambahnya.
Theodorus berharap dukungan dari seluruh komponen masyarakat Kabupaten Belu agar mereka dapat maju dengan kekuatan dari masyarakat itu sendiri.
"Saya berharap masyarakat dapat memberikan dukungan kepada kami melalui pengumpulan KTP. Dengan restu dan dukungan itu, kami akan berjuang sepenuh hati untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, Theodorus menjelaskan bahwa sebagai seorang anggota partai politik, dia memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 atas keinginan pribadinya.
Dia kembali menekankan bahwa tidak ada tekanan atau paksaan dari pihak manapun, dan mereka tidak akan menjadi "paket boneka" bagi siapapun.
"Mari kita berpartisipasi dalam proses ini dengan semangat yang sama. Meskipun hasil akhirnya tergantung pada kehendak Tuhan, kita harus bersama-sama berjuang untuk mewujudkan perubahan yang kita inginkan," tandasnya. (Cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.