Arti Kata

Apa Itu Leptospirosis? Gejala, Dampak, dan Pencegahan: Waspada Saat Musim Hujan

Waspada penyakit Leptospirosis saat musim hujan. Kenali gejala, dampak, dan pencegahan bakteri Leptospirosis.

Penulis: Agustina | Editor: Alfons Nedabang
Pexels
Ilustrasi tikus. Apa itu Leptospirosis? Gejala, dampak, pencegahan, waspada saat musim hujan. 

Penularan Leptospirosis

Ada tiga cara penularan Leptospirosis menurut yankes.kemenkes.go.id, diantaranya yakni:

1. Kontak langsung antara kulit dengan urin hewan pembawa bakteri Leptospirosis

2. Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi Leptospirosis

3. Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi urin hewan yang menyebabkan Leptospirosis.

Bakteri Leptospirosis dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik kecil maupun luka besar.

Selain itu, juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.

Leptospirosis bisa terjadi diseluruh dunia, tetapi paling sering terjadi di daerah beriklim tropis atau sedang.

Bakteri ini akan berisiko untuk orang-orang yang sebagian besar waktunya dihabiskan di luar ruangan dan sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, petani, pekerja tambang, nelayan, pekerja saluran pembungan, hingga personil militer.

Selain itu, Leptospirosis juga dapat menginfeksi seseorang yang kerap bekerja di saluran pembuangan, tinggal di daeah rawan banjir, bahkan pada orang yang sering melakukan olahraga atau rekreasi air di alam.

Komplikasi Leptospirosis

Penyakit Leptospirosis yang lambat ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang mampu menyerang organ lain, seperti gangguan otak (meningitis), pembuluh darah di paru-paru bocor, gagal ginjal, gagal jantung, kelumpuhan, penggumpalan darah, keguguran pada ibu hamil hingga kematian.

Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, setelah fase pertama (mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas), pasien mungkin akan pulih untuk sementara waktu, tetapi akan sakit lagi.

Jika fase kedua terjadi, pasien akan mengalami gagal ginjal, atau gagal hati, atau meningitis.

Penyakit ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga tiga minggu atau lebih.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved