Timor Leste

Arnolfo Teves Berada di Bawah Tahanan Polisi Timor Leste hingga Dideportasi ke Filipina

Mantan Anggota Parlemen Filipina Perwakilan Negros Oriental Arnolfo “Arnie” Teves Jr. akan tetap berada di bawah tahanan polisi Timor Leste.

Editor: Agustinus Sape
NATIONAL BUREAU OF INVESTIGATION
Rekaman drone dari NBI menunjukkan polisi Timor Leste menangkap mantan anggota parlemen Filipina Arnolfo Teves Jr yang diusir tersebut di sebuah tempat parkir mobil, di mana ia terlihat mengenakan celana pendek berwarna gelap, kemeja putih, dan topi banteng. 

POS-KUPANG.COM - Mantan Anggota Parlemen Filipina Perwakilan Negros Oriental Arnolfo “Arnie” Teves Jr. akan tetap berada di bawah tahanan polisi Timor Leste sementara proses deportasinya sedang berlangsung, kata Biro Investigasi Nasional (NBI - National Bereau of Investigation) pada hari Jumat.

Departemen Kehakiman (DOJ - Department of Justice) Filipina sebelumnya mengkonfirmasi bahwa Teves Jr., tersangka dalang pembunuhan Gubernur Negros Oriental Roel Degamo, ditangkap oleh pihak berwenang Timor Leste saat bermain golf di Dili pada hari Kamis sekitar jam 4 sore.

Rekaman drone dari NBI menunjukkan polisi Timor Leste menangkap anggota parlemen yang diusir tersebut di sebuah tempat parkir mobil, di mana ia terlihat mengenakan celana pendek berwarna gelap, kemeja putih, dan topi banteng.

Arnolfo Arnie Teves Jr
Arnolfo Arnie Teves Jr (FACEBOOK/CONGRESSMAN ARNIE A. TEVES)

“Ini menghasilkan produk yang dihasilkan dari matagal na pagco-coordinate natin di pakikipagtrabaho dengan rekan-rekannya,” Direktur NBI Medardo de Lemos mengatakan kepada laporan “24 Oras” John Consulta. (Ini adalah hasil koordinasi dan kerja sama kami dengan rekan-rekan kami di Timor Leste.)

“Komitmen Katulad ng kanilang, pagdating natin ay aarestuhin. Dua jam setelah kami mendarat di Dili, Timor Leste, kami bertemu dengan Anggota Kongres Teves. Ditahan di kanila ngayon,” tambah de Lemos.

Baca juga: Manny Pacquiao Kunjungi Timor Leste dan Bertemu Teves, Oknum Terduga Kasus Pembunuhan di Filipina

(Sesuai dengan komitmen mereka, mereka mengatakan akan menangkap Teves setelah kami mendarat. Dua jam setelah kami tiba, dia ditangkap dan sekarang ditahan.)

Dipimpin oleh de Lemos, tim NBI beranggotakan enam orang tiba di Timor Leste untuk menangkap Teves. Polisi Timor Leste pada awalnya menolak tetapi kemudian memberikan foto legislator tersebut ketika berada dalam tahanan.

“Kahapon pa nahirapan kami di ayaw pumayag ng mga otoritas lokal dito dahil yun daw proseso nila. Tapi kami ay nagpupumilit na kailangan semoga bukti hidup na siya nga ay nahuli nila di binibigyan ng perlakuan khusus dito sa Timor Leste,” ujarnya.

(Mereka menolak memberikan fotonya kemarin tapi kami bersikeras, mengatakan kami memerlukan bukti kehidupan dan bukti bahwa dia tidak diberi perlakuan khusus.)

Kelompok agen NBI juga bertemu dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta dan mereka berterima kasih kepada pemerintahnya karena telah mengambil tindakan.

Teves kini berada di bawah tahanan polisi Timor Leste dan akan tetap berada di sana selama deportasinya.

Proses deportasi di Timor Leste memakan waktu sekitar 40 hari namun NBI dan DOJ berharap proses yang lebih cepat mengingat kasusnya.

Mantan legislator itu masuk dalam red notice Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) pada bulan Februari.

Pemberitahuan merah adalah permintaan kepada penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap seseorang yang menunggu ekstradisi, penyerahan diri, atau tindakan hukum serupa.

Teves terakhir kali terlihat di Timor Leste pada September 2023 setelah bertemu dengan mantan senator Manny Paquiao. Dia juga mencari suaka di negara tersebut tetapi ditolak.

Dia menghadapi tuduhan pembunuhan, pembunuhan karena frustrasi, dan percobaan pembunuhan atas pembunuhan Degamo dan beberapa orang lainnya di rumah gubernur saat itu pada 4 Maret 2023.

Selain pembunuhan Degamo, Teves dan lainnya juga didakwa atas kematian tiga orang di Negros Oriental pada tahun 2019.

Baca juga: Ditangkap di Timor Leste, Mantan Anggota Kongres Filipina Dituduh Dalangi Pembunuhan Gubernur

Teves ditetapkan sebagai teroris bersama 11 orang lainnya oleh Dewan Anti-Terorisme pada Agustus 2023 karena dugaan pembunuhan dan pelecehan di Negros Oriental.

Teves berulang kali membantah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Dia diusir oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan Agustus karena perilaku tidak tertib dan terus absen meskipun izin perjalanannya sudah habis.

(gmanetwork.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved