Undana Kupang
LPTK Undana Lepas 521 Guru Profesional Lulusan PPG Periode VI Tahun 2024
Sebagai seorang pendidik, kata dia, harus berusaha keras untuk menjadi orang yang memberi keteladanan bagi anak-anak.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPTK Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melepas 521 guru profesional lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) periode VI tahun 2024.
Acara pengambilan sumpah dan pelantikan guru profesional lulusan program pendidikan profesi guru LPTK Undana Periode VI Tahun 2024 itu berlangsung di Gedung Graha Cendana, Undana, Kamis 21 Maret 2024.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs UE Sanam, M.Sc dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru profesional yang dilantik.
"Sekarang bapak dan ibu sekalian sudah terima ijazah dan terima pengakuan dari Negara. Ini pencapaian yang luar biasa dan kami atas nama Undana sangat bangga," ungkap Prof. Maxs.
Dikatakan Prof. Maxs, dengan perkembangan teknologi yang begitu canggih membuat para pengguna lebih dimudahkan. Contohnya penggunaan google.
Baca juga: Kemendikbud Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian di Undana Kupang
Menurut dia, salah satu satu hal yang tidak bisa dikendalikan robot adalah etika dan moral.
"Itulah peran kita sebagai guru untuk mengajarkan kepada anak-anak kita tentang etika dan moral cinta kasih, menghargai orang lain dan merawat lingkungan. Itulah tugas kita," ujarnya.
Sebagai seorang pendidik, kata dia, harus berusaha keras untuk menjadi orang yang memberi keteladanan bagi anak-anak.
"Tingkatkan kompetensi kita karena kitalah yang memegang senjata melalui pendidikan," ujarnya.
Prof. Maxs mengajak seluruh guru profesional untuk twrus bekerja keras menjalankan peran sebagai guru.
"Mari kita kerja keras mencerdaskan anak-anak bangsa dan memotivasi anak-anak kita untuk terus berkembang. Itulah peran guru, karena robot tidak bisa melakukan hal demikian," pungkasnya.
Baca juga: FKKH Undana Kupang Gandeng Indonesia-Australia Red Meat Beri Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan Hewan
Sementara itu, Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ayub Sanam menyebut, saat ini di NTT, guru profesional baru mencapai 25 persen. Yang mana, guru sekolah menengah dengan jumlah 31 ribu, namun hanya 8 ribu guru yang profesional.
"Jumlah guru profesional perlu kita tingkatkan kualitas dan jumlahnya," kata dia.
Ayub menyampaikan, hasil assesmen nasional, litterasi dan numerisasi di bawah 50 persen. Hal ini menjadi tanggung jawab para guru untuk menolong persoalan yang terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.