Labuan Bajo Flores
BPOLBF Sebut Rencana Induk Pariwisata Terpadu Tak Hanya Berlokus di Labuan Bajo
potensi sayur dan buah-buahan yang bagus dan baiknya disiapkan rumah potong di Nagekeo agar dapat lebih memaksimalkan potensi
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) lakan mengawal Integrated Tourism Master Plan (ITMP) atau penyiapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur BPOLBF Frans Teguh mengatakan, dalam pelaksanaannya tidak hanya berlokus di Labuan Bajo, tapi juga seluruh daratan Flores.
"Kami akan mengawal ITMP Labuan Bajo yang dalam rancangannya tidak hanya berlokus di Labuan bajo, tetapi juga akan berlokus di seluruh daratan Flores sehingga memiliki justifikasi intervensi Pemerintah Pusat," ujarnya saat audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo, sebagaimana dalam keterangan yang diterima Pos Kupang, Rabu 20 Maret 2024.
Frans yang juga Staf Ahli Menparekraf Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, melihat potensi kolaborasi dalam pembangunan dan pengembangan Nagekeo dan Flores umumnya.
Baca juga: BPOLBF Libatkan Enam Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo Flores Dalam BBTF 2023 di Bali
Menurutnya, program strategis pembangunan infrastruktur dan aktivasi yang dilakukan Nagekeo nantinya akan dapat diintervensi oleh pemerintah pusat.
Ia menambahkan, rantai pasok makan menjadi salah satu bukti nyata hilirisasi produk pertanian untuk mengakomodasi tingginya kebutuhan bahan baku di Labuan Bajo, dengan Nagekeo sebagai salah satu kabupaten di Pulau Flores yang memiliki potensi pengembangan pariwisata dan ekonomi untuk Pulau Flores.
"Nagekeo memiliki potensi sayur dan buah-buahan yang bagus dan baiknya disiapkan rumah potong di Nagekeo agar dapat lebih memaksimalkan potensi peternakan Nagekeo," ungkapnya.
Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundos Nggajo menyampaikan, Nagekeo merupakan kabupaten berslogan "Hearth of Flores", memiliki misi pengembangan untuk menjadikan Nagekeo sebagai pusat layanan, bukan hanya bagi masyarakat Nagekeo namun juga untuk seluruh masyarakat Flores.
Secara Geografis, Nagekeo berada tepat di tengah Pulau Flores, yang memungkinkan kemudahan akses menuju barat dan timur. Visi pelayanan terintegrasi seluruh Flores yang dicanangkan Nagekeo berkaitan erat dengan penciptaan pusat perkebunan, peternakan dan pembelajaran bagi seluruh flores.
Raimundus juga menyampaikan bahwa Nagekeo memiliki potensi utama yaitu perkebunan, pembangunan Bandar Udara berskala besar, pengelolaan destinasi wisata dalam mendukung perkembangan baik sektor pariwisata maupun sektor ekonomi di pulau Flores.
"Kami menyadari bahwa perlu adanya intervensi bersama dan kerja kolektif para pengambil kebijakan untuk menggenjot perkembangan ekonomi Flores," ujarnya.
"Nagekeo sebagai penghasil sayur, buah dan beras. Hal ini memungkinkan Nagekeo menjadi salah satu penyokong utama ketersediaan rantai pasok kebutuhan pariwisata Labuan Bajo. Nagekeo sedang dalam tahapan perencanaan pengembangan bandara, ini akan menjadi bandara konektivitas utama Flores," lanjutnya
Raimundus menekankan, pariwisata bukan hanya menjadi faktor utama namun juga menjadi added value, dibutuhkan strategi baru dalam melihat pariwisata dan sektor lainnya disinkronisasikan agar dapat memberikan dampak bagi pembangunan pariwisata di Nagekeo. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.