Kabar Artis
Wisata NTT , Nikmati Pesona Hutan Mangrove Watubaing yang Eksotik, Spot Destinasi Baru di Sikka
Kabupaten Sikka menambah satu lagu spot wisata. Dan, spot ini begitu eksotik dengan pepohonan hutan mangrove yang begitu rapat
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kabupaten Sikka menambah satu lagu spot wisata. Dan, spot ini begitu eksotik dengan pepohonan hutan mangrove yang begitu rapat
Spot baru ini pun menjadi destinasi baru Wisata NTT yang memperkaya pilihan destasi
Dan, berwisata ke hutan bakau atau mangrove bisa menjadi pilihan yang menarik saat berlibur ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lokasinya ada di Desa Watubaing, Kecamatan Talibura, atau sekitar 42 kilometer dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka Wisata yang satu ini tak sekedar menyuguhkan keindahan alam yang apik, tetapi juga banyak spot foto Instagramable.
Belum lagi saat menyusuri air payau yang membelah hutan bakau, pengunjung akan merasakan sensasi yang luar biasa.
Baca juga: Wisata NTT, Pantai Doreng yang Tersembunyi di Pantai Selatan Kabupaten Sikka
Namun, destinasi ini belum rampung dikerjakan. Rencananya, Mangrove Watubaing dihuka pada bulan Desember 2022. Destinasi wisata ini yang diberi nama Klakat.
Namun, untuk sementara belum dibuka untuk wisatawan lantaran masih dalam proses pengerjaan.
"Targetnya Desember sudah dibuka untuk wisatawan. Sekarang proses pengerjaannya masih 70 persen. Tapi sekarang sudah banyak yang datang," ujar Wawan Duran inisiator wisata Klakat saat ditemui belum lama ini
Adapun Wawan tertarik mengelola hutan mangrove sejak kuliah di salah satu kampus di Surabaya. Terlebih, hutan bakau tumbuh subur di belakang rumahnya.
Baca juga: Wisata NTT , Rasakan Sensasi Indahnya Pantai Kolbano , Eksotik dengan Kerikil Pengganti Pasir
Setelah menyelesaikan pendidikan magister di kampus tersebut, Wawan mulai menyulap hutan itu sejak bulan Agustus 2022. Di Sikka sendiri, menurutnya mangrove masih belum dimanfaatkan secara optimal.
"Mangrove adalah salah satu potensi yang luar biasa di Kabupaten Sikka tetapi belum dimanfaatkan optimal. Karena itu daripada dibiarkan kita coba manfaatkan," ujarnya.
Selain itu ada juga lopo, atau rumah tradisional terbuat darj kayu dan beratap kerucut, yang bisa digunakan pengunjung untuk berfoto ria sembari menikmati udara sejuk.
Saat sore hari, kata Wawan, pengunjung juga akan disuguhkan dengan keindahan sunset atau matahari terbenam di Pantai Watubaing.
Baca juga: Wisata NTT , Mengujungu Desa Mbengan di Manggarai Timur NTT, Punya Budaya dan Alam Menakjubkan
"Sunset-nya bagus, kalau sudah 100 persen pembangunannya pasti pengunjung akan dapat momennya. Untuk jembatan ini pembangunannya lagi 30 meter," katanya.
Wawan menambahkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan tempat sampah agar pengunjung tidak membuangnya sembarangan.
"Kita menjaga alam ini agar tidak dirusak dan tetap terjaga sampai kapan pun," pungkasnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com.
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.