Berita Manggarai Timur

Tak Ada Jembatan, Warga Satarmata Manggarai Timur Nekat Seberangi Sungai Wae Mokel Pakai Tali

Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa 12 Maret 2024, aksi itu sering dilakukan warga lantaran tidak jembatan penyeberangan.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-ERDIANUS MUDA
Warga saat menyeberangi sungai Wae Mokel Pakai Tali saat Banjir, Senin 11 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordy Donofan

POS-KUPANG.COM, SATARMATA - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan sejumlah warga Satarmata Desa Gunung, Kabupaten Manggarai Timur nekat menyeberangi sungai yang tengah banjir.

Para warga terlihat menaklukan Sungai Wae Mokel walau hanya menggunakan seutas tali.

Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa 12 Maret 2024, aksi itu sering dilakukan warga lantaran tidak jembatan penyeberangan.

Aksi nekat itu dilakukan warga Desa Gunung demi membeli kebutuhan sehari-hari di kampung tetangga atau ke kota.

Mereka bertaruh nyawa menyeberangi sungai Wae Mokel berarus deras yang tengah banjir hanya menggunakan seutas tali.

Menurut warga, kejadian tersebut selalu terjadi setiap musim hujan. Warga selalu membentangkan tali melintang dari satu sisi ke sisi sungai lainnya.

Pasalnya ini merupakan satu-satunya akses antar desa di wilayah ini.

Usulan pembangungan jembatan penghubung sudah dibuat namun belum ada respon dari pemerintah setempat.

Warga Satarmata, Erdianus Muda menyebutkan warga harus bertaruh nyawa saat melintas ke Desa tetangga untuk membeli kebutuhan bahan makanan dan keperluan lainnya.

Meskipun mengancam nyawa, warga tetap nekat karena akses menggunakan tali menjadi pilihan satu-satunya di tempat itu.

"Jadi, kami setiap hari kami melewati sungai ini (wae mokel) dan khususnya pada musim-musim seperti ini (musim hujan) dengan perlu hati-hati untuk menyeberangi sungai ini,"ujar Erdianus.

Warga berharap pemerintah bisa tanggap dengan kondisi ini agar kejadian ini tidak terus terulang setiap tahunnya. Tentu jika tidak perhatikan maka warga akan terus nekat karena tak ada pilihan lain untuk tembus ke Kota Borong atau Ruteng. (gg)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved