Pilpres 2024
Henry Yosodiningrat Tak Persoalkan Selisih Suara Ganjar-Mahfud Tapi Bukti Kecurangan Kuat Sekali
Kecurangan Pemilu 2024 sesungguhnya sangat kuat. Bukti-bukti kecurangan itu sudah dikantongi semua oleh tim hukum Ganjar Pranowo – Mahfud MD.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Kecurangan Pemilu 2024 sesungguhnya sangat kuat. Bukti-bukti kecurangan itu sudah dikantongi semua oleh tim hukum Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Oleh karena itu, tim hukum tak akan mundur dalam membongkar kecurangan Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan Henry Yosodiningrat, Wakil Ketua Tim Hukum pasangan nomor urut 3 Ganjar – Mahfud dalam dalam keterangan rilisnya yang diterima awak media, Selasa 12 Maret 2024.
Dikatakannya, saat ini pihaknya telah mengantongi bukti-bukti dugaan kecurangan Pemilu 2024. Bukti-bukti itu memperlihatkan bahwa pelanggaran Pemilu 2024 dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
"Bukti-bukti kami kuat sekali, kami tidak persoalkan selisih angka, atau angka perolehan, tapi kami akan fokus pada kecurangan, karena kejahatan ini sudah sangat luar biasa. Kita akan yakinkan Hakim dengan bukti-bukti yang kita miliki bahwa ini betul-betul satu kejahatan yang terstruktur, sistematis dan massif," tandas Henry.
Ada pun bukti yang telah dikantongi tim hukum, satu di antaranya, adalah intimidasi atau tekanan kepada masyarakat untuk tidak memilih atau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Selain di Madura, Jawa Timur, tekanan terhadap masyarakat juga ditemukan di beberapa wilayah, seperti di Sragen, Jawa Tengah, di mana presentase masyarakat memilih di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sangat rendah hanya sekitar 30 persen.
"Kami sudah punya bukti bahwa ada kepala desa yang dipaksa ya oleh polisi. Kami juga punya bukti bahwa ada warga masyarakat yang mau memilih ini tapi diarahkan untuk memilih yang lain. Kami punya bukti semua, dan nanti ada Kapolda yang akan kami ajukan," ujar Henry.
Dikatakannya, ada puluhan ribu TPS yang angka partisipasi atau jumlah suaranya sedikit. Bahkan, dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) di sejumlah daerah termasuk di Malaysia, partisipasi pemilih ada yang tidak lebih dari 50 persen.
Henry mengungkapkan, sebenarnya Pemungutan Suara Ulang dilakukan di sejumlah daerah maupun di Malaysia sudah menjadi bukti Pemilu 2024 tidak kredibel.
Baca juga: JK Kaget Prabowo-Gibran Menang Telak di Pilpres 2024: Saya Kira Banyak Orang Juga Terkejut
Dia mengungkapkan, pembuktian kecurangan Pemilu secara TSM dapat membuat MK membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pemilu 2024.
Hal itu, kata Henry, sudah pernah dilakukan oleh beberapa negara yang memutuskan dilakukan Pemilu ulang, antara lain di Austria, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat, dan Kenya.
"Kecurangan pemilu itu bukan hal baru dan MK bisa membatalkan keputusan KPU. Di beberapa negara sudah pernah MK membatalkan keputusan KPU, kemudian memerintahkan dilakukan pemilihan umum ulang," imbuh Henry. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.