Pria di Belu Ditemukan Tak Bernyawa

Keluarga Menerima Kematian Pria Gantung Diri di Hutan Buibatak Sebagai Musibah

korban bersama keluarga mengantarkan hasil panen jagung ke rumah sekitar pukul 17.00 Wita. Sampai di rumah AF pamit dan mengatakan ada lupa sesuatu

|
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Pihak keluarga dari AF (27) pria yang ditemukan gantung diri di hutan Buibatak, Dusun Leolaran, Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu menerima kematian korban sebagai musibah. Sabtu, 9 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Pihak keluarga dari AF (27) pria yang ditemukan gantung diri di Hutan Buibatak, Dusun Leolaran, Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu menerima kematian korban sebagai musibah. 

Hal ini disampaikan oleh Bernabe Pareira Ramos, keluarga korban yang juga merupakan Om kandung AF.

"Kami menerima ini sebagai musibah," ujarnya, kepada Pos Kupang, di RSUD Atambua usai melakukan pemeriksaan luar oleh dokter dan tim inafis dari Polres Belu. Sabtu, 9 Maret 2024 malam. 

Ia menjelaskan bahwa pada Jumat (9/3/2024) korban bersama keluarga mengantarkan hasil panen jagung ke rumah sekitar pukul 17.00 Wita. Sampai di rumah AF pamit dan mengatakan ada lupa sesuatu di kebun. 

"Kami tidak melarangnya karena pikir dia masih muda. Tapi sampe malam dia tidak tidak kembali. Kami berpikir mungkin dia sedang berada di kawannya, karena namanya anak muda, pasti kawan banyak," tambahnya. 

Namun sampai pada pagi harinya, AF juga tidak kembali-kembali ke rumah. 

"Kami coba telpon di beberapa keluarga tapi tidak ada. Sehingga kami memberi tahu kepala dusun dan RT/RW untuk mencarinya. Setelah upaya pencarian tidak membuahkan hasil, kami mencoba untuk mencari dukun atau orang pintar," katanya. 

"Kami pertama kali tidak menemukannya, lalu kami datang lagi ke rumah, kami coba minta dukun untuk mencarinya dan mengatakan dia ada disekitar kebun. Kami cari lagi, baru dapat tapi sudah tidak bernyawa," jelasnya. 

Baca juga: Kronologi Pria di Belu yang Ditemukan Gantung Diri di Tengah Hutan

Ia juga mengatakan hubungan keluarga dengan AF selama ini baik, dan AF selalu memberikan bantuan kepada keluarga.

"Dia (AF) anak baik dan rajin. Tapi dengan kejadian seperti ini kami hanya bisa menerima kenyataan ini sebagai musibah," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Belu, AKBP Richo Simanjuntak, melalui Kapolsek Tasifeto Timur IPDA Yusran, menyampaikan bahwa pada hari Sabtu, 9 Maret 2023, pukul 14.00 Wita, mayat AF ditemukan gantung diri di hutan Buibatak, Dusun Leolaran, Desa Umaklaran, Kecamatan Tasifeto Timur.

"Dari keterangan saksi yang merupakan Om Kandung korban bahwa pada Jumat, 8 Maret 2024, korban bersama keluarga pergi ke kebun untuk memanen jagung di dekat tempat kejadian perkara (TKP). Sekitar pukul 17.00 Wita, korban bersama keluarga kembali ke rumah setelah mengantar hasil panen," ujarnya kepada Pos Kupang. Sabtu, 9 Maret 2024.

Setelah itu, kata IPDA Yusran, korban tidak lagi diketahui keberadaannya.

"Pada Sabtu, 9 Maret 2024, keluarga dan masyarakat mencari korban yang belum berada di rumah. Usaha mencari dilakukan di hutan dekat kebun dan sekitar pukul 14.00 Wita, saksi bersama masyarakat menemukan korban gantung diri menggunakan tali rafia warna merah di pohon jati," jelasnya. 

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan olah TKP tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved