Cegah TULI dengan Rumus 60:60

Mendengarkan musik dapat membuat lebih rileks dan tenang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendengarkan musik

Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM /HO
dr. Gustina Maryanti Mooy. artikel ini tentang Cegah TULI dengan Rumus 60:60 

POS-KUPANG.COM - Mendengarkan musik menggunakan headset/earphone merupakan trend bagi banyak orang saat ini. Mendengarkan musik dapat membuat lebih rileks dan tenang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mendengarkan musik agar pendengaran tidak terganggu.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Tidak hanya memperbaiki mood, mendengarkan musik juga dapat membuat kita merasa lebih bersemangat, tidur lebih nyenyak, dan mudah fokus.

Mendengarkan musik juga dapat membantu mengurangi kecemasan, serta menjaga tekanan darah dan detak jantung agar tetap stabil. Hal ini tidak hanya berlaku pada anak-anak atau orang dewasa, tetapi juga pada ibu hamil.

Mencegah Risiko gangguan pendengaran Akibat Mendengarkan Musik

Salah satu kesalahan yang dilakukan saat mendengarkan musik adalah  memutar lagu favorit dengan volume yang terlalu keras

dan kencang. Kebiasaan mendengarkan musik seperti ini harus dihentikan karena dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran.

Berikut panduan mendengarkan musik yang benar, agar mengurangi resiko terjadinya gangguan telinga akibat mendengarkan musik :

1. Menyeimbangan durasi dan intensitas suara

 

Jaga Telinga
Jaga Telinga (P2PTM Kemenkes RI)

Bila ingin mendengarkan musik tanpa berpotensi mengganggu pendengaran, gunakan “RUMUS 60:60”. Artinya, mendengarkan musik tidak lebih dari 60 menit tiap hari. Selain itu, atur volume suara tidak melebihi 60 persen dari volume maksimal.

2. Mengatur volume suara dengan bijak

Hindari mendengarkan musik dengan volume yang terlalu tinggi. Mendengarkan musik dengan volume yang tinggi atau keras bisa menyebabkan  telinga berdengung. Pada sebagian orang, mendengarkan musik dengan volume yang terlalu kencang juga dapat memicu pusing atau sakit pada gendang telinga.

Jika Anda mendengarkan musik memakai headset, lalu Anda tidak bisa mendengar suara orang lain atau kebisingan di sekitar, berarti volume musik yang didengarkan terlalu keras. Segera kurangi volume suara tersebut.

3. Gunakan headphone

Sebaiknya kenakan headphone yang memblokir suara dari luar saat mendengarkan musik. Alat ini bisa membantu Anda untuk mendengarkan musik lebih jelas tanpa harus menyetelnya keras-keras.

Kemudian, jangan gunakan headphone terlalu lama, yaitu tidak lebih dari 1 jam. Jika Anda ingin berlama-lama menggunakan headphone, beri jeda 5 menit pada setiap 1 jam penggunaan agar telinga bisa beristirahat sejenak.

 

4. Gunakan “earplug” saat mendengar “live music”

Saat menonton konser musik, sebaiknya gunakan “earplug” (sumbat telinga) untuk mengurangi kebisingan.

Pemakaian alat ini tidak akan mengurangi kenikmatan seseorang saat mendengar musik yang dihadirkan secara langsung.

Faktanya, memakai penutup telinga bisa menurunkan suara antara 15-35 desibel.

Dengan tetap melindungi pendengaran saat mendengarkan musik, maka dapat memperoleh dua manfaat sekaligus, yaitu meningkatkan rasa bahagia dalam jiwa, sekaligus menjauhkan diri dari risiko gangguan pendengaran.

Kapan anda harus memeriksakan diri ke dokter?

Apabila Anda mengalami gangguan pendengaran akibat terlalu sering mendengarkan musik terlalu keras atau nyaring, agar Anda bisa menjalani pemeriksaan, seperti tes pendengaran, dan mendapatkan penanganan.

(dr. Gustina Maryanti Mooy, Dokter Umum RSUD Waikabubak)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved