Kabar Artis

Hotman Paris Minta Masyarakat Jangan Nyinyir Soal Kekalahan, Sang Pengacara Singgung Bansos

Diketahui Hotman Paris memang secara terang-terangan mendukung capres Nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka dan kerap pasang badan.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Yeni Rahmawati
Instragram
BERI PELAJARAN - Hotman Paris beri pelajaran soal pesta demokrasi, pengacara kondang minta masyarakat Indonesia belajar terima kekalahan. 

Meski tidak menyebut nama secara spesifik, Hotman sempat menyindir mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini imbas kenaikan tarif pajak hiburan 40 persen.

“Apakah benar hari ini bakal ada menteri yang mengundurkan dirinya yaitu menteri yang dulunya aktif banget mendukung 03 tapi sampai hari ini masih bercongkol di kementerian Pak Jokowi, bener ngga sih bakal dia mundur hari ini,” kata Hotman dikutip, Sabtu (17/2/2024).

Menjawab isu tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah pernyataan Hotman Paris yang menyebut bakal ada Menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).

“Tidak ada,” kata Pratikno.

Pratikno juga membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan perombakan Kabinet atau reshuffle usai pemungutan suara.

Menurutnya tidak ada rencana atau jadwal reshuffle Kabinet.

“Tidak ada menteri yang akan diganti,” katanya.

Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyebut kriteria yang pas untuk pengganti Menkeu Sri Mulyani ialah seorang ekonom di bidang makro ekonomi.

“Kriteria Menteri Keuangan adalah Ekonom Pembangunan bidang Makro Ekonomi dengan spesialisasi Kebijakan Ekonomi Fiskal,” kata Anthony dihubungi Tribunnews, Sabtu (17/2/2024)

Adapun terkait isu mundurnya Sri Mulyani, Anthony mengatakan bahwa hal itu pernah terjadi pada saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 lalu.

Anthony menyebut bahwa pada saat itu kondisi perekonomian Indonesia pun tetap baik-baik saja meskipun Sri Mulyani mundur dari jabatannya.

Sebab dia menilai nasib perekonomian Indonesia justru ditentukan oleh kebijakan pemerintah.

“Mengingat pengalaman 2009, ketika itu Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet SBY, dengan alasan diterima kerja di World Bank.

Tapi sebenarnya karena tersandung kasus Century, kondisi ekonomi Indonesia pasca ditinggal Sri Mulyani baik-baik saja,” ujarnya.

“Yang akan menentukan nasib ekonomi Indonesia bukan seorang Sri Mulyani, tapi kebijakan pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo,” imbuhnya menegaskan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved