Pemilu 2024

Prabowo Minta PDIP Jangan Jadi Oposisi, Diajak Masuk Kabinet

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut pihaknya berharap PDI Perjuangan ( PDIP ) tidak menjadi oposisi.

Editor: Alfons Nedabang
ISTIMEWA
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani bersama Prabowo Subianto. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut pihaknya berharap PDI Perjuangan ( PDIP ) tidak menjadi oposisi saat pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih di Pilpres 2024.

Prabowo, kata Muzani, berharap bisa merangkul semua kekuatan di Indonesia. Termasuk, kekuatan dari kubu lawan politiknya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"(PDIP mau oposisi, Red) Sebagai sebuah pernyataan kami menghormati tetapi sekali lagi keinginan Pak Prabowo untuk merangkul semua kekuatan tetap akan kami lakukan," kata Muzani seusai menemani Prabowo ziarah ke makam Habib Kwitang di Jalan Kembang VI, Kwitang, Jakarta Pusat pada Jumat (16/2).

Muzani menjelaskan bahwa Prabowo juga bakal segera menemui tokoh hingga pimpinan partai politik (parpol) kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud. Termasuk, tokoh-tokoh yang tidak mendukung Prabowo-Gibran.

"Baru saja juga beliau menyampaikan akan mendatangi beberapa tokoh yang juga tidak mendukung beliau," katanya.

Menurutnya, komunikasi dengan pihak kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud sudah mulai terjalin. Namun, ia tidak menampik bahwasanya komunikasi yang dilakukan masih dalam tahapan awal.

"Komunikasi kami dengan partai-partai di luar koalisi sudah mulai terjalin, meskipun baru tahap awal dan komunikasi itu insya Allah akan terus kita lakukan dengan teman-teman yang ada di pihak 01 dan 03," ucapnya.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Tempuh Semua Upaya Hukum, MK hingga Pidana

Lebih lanjut, Muzani menambahkan Prabowo juga telah meminta kepada jajarannya untuk terus melakukan komunikasi kepada pihak-pihak yang sebelumnya tak mendukung Prabowo-Gibran.

"Pak Prabowo juga meminta kepada kami untuk terus berkomunikasi dengan para pemimpin partai politik dan kekuatan-kekuatan yang kemarin tidak mendukung beliau," pungkasnya.

Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan, menghormati pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu siap menjadi oposisi. Namun menurutnya lebih baik menunggu hasil rekapitulasi suara yang dilakukan KPU.

"Jadi itu sikap yang harus dihormati dan sambil kita menunggu hasil selesai penghitungan seperti apa," kata Anies.

Anies kembali mengingatkan hasil pemilu bisa diterima semua pihak jika digelar secara jujur dan adil. Sebab itu, dia mengimbau jika menemukan dugaan kecurangan agar segera dilaporkan.

"Karena itu pastikan prosesnya berjalan dengan baik dan bila ada kekurangan-kekurangan laporan, baik itu ke bawaslu maupun ke Tim Hukum masing-masing. Sehingga bisa dilakukan langkah-langkah yang sesuai dengan problemnya," pungkas Anies.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat Pemilu 2024 ini berpotensi melahirkan format pemerintahan yang seimbang, terutama dalam komposisi kekuasaan eksekutif dan legislatif.

Baca juga: Prabowo akan Pangkas Anggaran Subsidi BBM, Dialihkan ke Program Makan Siang dan Susu Gratis

Meski sifatnya masih sementara, Qodari memprediksi PDI Perjuangan (PDIP) akan keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 dan menjadi penguasa di parlemen.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved