Pemilu 2024

13 KPPS Dilaporkan Meninggal Dunia Saat Pemilu

Kementerian Kesehatan mengungkap adanya laporan dari pasien petugas pemilihan umum (Pemilu) atau KPPS 2024 sepanjang 10 Februari - 13 Februari 2024.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
KPPS TPS 006 Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka saat menunjukkan surat suara yang sudah dicoblos kepada Panwas TPS Panwascam serta para saksi. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap adanya laporan dari pasien petugas Pemilu 2024 atau KPPS 2024 sepanjang 10 Februari - 13 Februari 2024.

Dari rentang waktu tersebut, pasien petugas pemilihan umum yang datang dikarenakan ada keluhan sakit.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan kebanyakan dari petugas KPPS mengalami keluhan sakit.

"Kalau kelelahan kita tidak ada data. Hanya mereka yang kemudian datang ke fasilitas kesehatan karena ada keluhan sakit dan sebagainya," kata Nadia saat dihubungi Tribun, Kamis (15/2).

Lebih lanjut, Nadia menjabarkan keluhan apa saja yang dilaporkan dan diverifikasi oleh dinas kesehatan (Dinkes) setempat.

Untuk morbiditas terlapor dari pasien petugas pemilu diantaranya 28 pasien dengan hipertensi, 18 pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 17 pasien Nasofaringitis, 15 pasien Myalgia dan 9 pasien Dispepsia.

Sedangkan untuk status pasien, sebanyak 140 orang lakukan rawat jalan, 6 orang lakukan rawat inap dan ada 13 orang yang meninggal. "Ada dilaporkan 13 kematian tapi masih proses verifikasi dinkes setempat," kata Nadia.

Nadia mengatakan sekitar 15 persen dari petugas KPPS memang berusia di atas 55 tahun. Padahal salah satu syarat menjadi petugas KPPS yakni usia maksimal 55 tahun.

"Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia lebih dari 55 tahun dikarenakan memang terbatasnya yang berkenan menjadi petugas. Selain itu masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol," kata Nadia.

Baca juga: Hasil Pemilu 2024, Data Masuk 93,55 persen Raihan Suara PDI Perjuangan Masih Teratas

Lebih jauh Nadia menjelaskan beberapa daerah yang melaporkan ada KPPS yang meninggal diantaranya, Tangerang, Jakarta, Magetan, Wonosobo serta Brebes. Kementerian Kesehatan RI sebenarnya juga sudah melakukan imbauan gaya hidup sehat kepada KPPS.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan dr. Nida Rohmawati mengatakan petugas KPPS wajib membatasi konsumsi kafein, minuman manis dan alkohol.

"Dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan minuman manis serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman berenergi," ujar dr Nida.

Tubuh yang metabolismenya sudah lelah, ditambah minuman berenergi malah memaksa tubuh untuk bekerja terlalu keras di luar tugasnya.

"Digenjot lagi dan iya tubuhnya jadi terpaksa tidak kelelahan lagi. Minum alkohol tidak dianjurkan serta kurangi minuman manis, kopinya boleh 2 cangkir sehari nggak usah lebih-lebih,” imbaunya.

Tips sehat lain menjaga kesehatan bagi anggota KPPS cukup dengan menerapkan 4C. Yakni cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga.

“C yang pertama adalah cukup tidur minimal 6-8 jam sehari. C yang kedua cukup minum 6-8 gelas setiap hari karena dehidrasi kekurangan minum itu menjadi faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian," tambahnya.

Sedangkan C yang ketiga cukup makan jangan hanya makan snack tapi lupa makan. "C yang keempat adalah cukup olahraga, minimal olahraga 30 menit sehari,” tutupnya. (tribun network/ais/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved