Pilpres 2024

Setelah Presiden Jokowi Berkuasa, Luhut Pandjaitan Lebih Memilih Pensiun Meski Prabowo Presiden

Luhut Binsar Pandjaitan lebih memilih pensiun setelah Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024 ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
PILIH PENSIUN – Luhut Binsar Pandjaitan lebih memilih pensiun setelah Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024 ini. 

POS-KUPANG.COM – Luhut Binsar Pandjaitan lebih memilih pensiun setelah Presiden Jokowi berkuasa atau mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024 ini. Konon kabarnya, sikap Luhut tersebut telah direstui oleh istri, Devi Simatupang dan anak-anaknya.

Luhut yang juga Menko Bidang Marves ( Kemaritiman dan Investasi ) mengatakan hal tersebut ketika ditemui awak media seusai mencoblos di Tempat Pemungutan Suara atau TPS 014 Banjar  Pengayehan, Desa Semangi, Kabupaten Badung-Bali, Rabu 14 Februari 2024.

Dikatakannya, keputusan untuk pensiun tersebut telah direstui oleh sang istri. Bahkan, jika Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka terpilih jadi presiden dan wakil presiden pun, ia tetap pada keputusannya, berhenti dari lingkungan pemerintah untuk istirahat.

"Enggak, istri saya enggak setuju saya menteri lagi," kata Luhut Binsar Pandjaitan. Ia juga mengaku tidak akan menolak apabila pemerintahan selanjutnya meminta saran apa pun darinya. "Enggak. Kalau saya jadi menteri lagi, cukuplah sudah. Hahaha. Ya kalau beri saran-saran ya (boleh)," ujarnya sambil tertawa.

Luhut mengatakan bahwa dalam Pemilu 2024 ini, pihaknya lebih memilih mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, pasangan ini akan meneruskan program yang telah dilakukan Presiden Jokowi selama ini.

Dikatakannya, program era Jokowi perlu dilanjutkan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia menjelang bonus demografi tahun 2030.

"Saya tahu persis kalau tidak keberlanjutan maka ekonomi kita itu nanti jadi seperti yoyo. Karena ingat bonus demografi kamu itu akan habis pada tahun 2030-an."

Baca juga: Litbang Kompas Paparkan Hasil Quick Count: Prabowo-Gibran Jauh Tinggalkan Anies dan Ganjar

“Jadi kita harus sadar betul itu tidak boleh main-main. Keberlanjutan dari apa yang dibuat pak Jokowi, dan juga tentu ada penyempurnaan sana sini, karena enggak mungkin itu selesai satu presiden, bisa satu dua presiden baru selesai," kata dia.

Luhut pun optimistis Prabowo-Gibran akan memenangkan kontestasi politik lima tahunan ini dalam satu putaran. "Kita lewat dari survei-survei aja. Kalau saya pikir ya satu putaran," kata dia. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved