Prediksi Liga Inggris, Gagal di Chelsea Mohamed Salah Sukses di Liverpool

POS-KUPANG.COM – Prediksi Liga Inggris, Mohamed Salah pernah tercatat sebagai pemain yang gagal saat masih berseragam Chelsea.

Namun setelah enam tahun berseragam Liverpool, Mohamed Salah tercatat sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki The Reds.

Sejak direkrut pada 2017 lalu, Mohamed Salah menjadi idola para pendukung Liverpool.

Meski jadi idola para pendukung Liverpool, dibandingkan dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah dinilai tidak cocok menjadi kapten tim.

Menurut data Transfermarkt yang dikutip BolaSport.com, Mohamed Salah telah memainkan 332 pertandingan bersama Liverpool di berbagai kompetisi.

Dari 332 laga tersebut, Mohamed Salah telah mencatatkan 204 gol dan 88 assist.

Selain itu, penyerang berusia 31 tahun itu sudah berhasil meraih seluruh trofi yang mungkin dimenangkan bersama Liverpool.

Ia mempersembahkan trofi Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga Inggris, Community Shield, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.

Meski sudah memenangkan banyak trofi untuk Liverpool, Mohamed Salah nyatanya tidak lepas dari kritikan.

Baca juga: Prediksi Liga Inggris, Chelsea Naik Peringkat Setelah Bekuk Crystal Palace

Salah satu sosok yang kerap mengkritik eks winger AS Roma itu adalah legenda timnas Mesir, Mido.

Dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo, Mido menyebut Mohamed Salah memang merupakan bintang timnas Mesir dan Liverpool.

Namun Mido menilai Mohamed Salah tidak cocok untuk menjadi kapten klub, jika dibandingkan dua megabintang sepak bola, yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Mido juga menyebut bahwa Mohamed Salah akan lebih bermain leluasa apabila tidak menjadi kapten tim.

"Apakah Messi sebagai pemimpin bagi Argentina seperti Salah sebagai pemimpin bagi Mesir?" ucap Mido.

"Salah adalah bintang Mesir, namun apakah apa yang ia lakukan bersama tim nasional mirip dengan apa yang Messi lakukan bersama Argentina? Apakah Salah melakukan apa yang dilakukan Ronaldo bersama Portugal? Mengarahkan para pemain dalam tendangan penalti, mengatakan siapa yang akan mengambil tendangan dan siapa yang akan mengikuti, dan memaksakan kepribadiannya kepada semua orang," kata Mido.