Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Februari 2024 Bertajuk, Kepedulian Allah dan Kerelaan Anda

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus. injil menceritakan bahwa ada 4000 orang yang mengikuti Yesus

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 10 Februari 2024 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Biasa Pekan V Perayaan Wajib St. Skolastika bertajuk Kepedulian Allah dan Kerelaan Anda.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : 1Raja 12:26-32; 13:33-34, Mazmur 106:6-7a,19-20,21-22, Markus 8:1-10

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik ditulis oleh RP. John Lewar SVD.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Orang yang peka dan tanggap adalah orang yang mempunyai hati yang berbelas kasih. Sedangkan orang yang tega, tak akan tergerak hatinya untuk melakukan perbuatan yang membawa berkat bagi sesamanya.

Belaskasihan adalah sebuah kepedulian yang muncul karena penderitaan orang lain. Belas kasih umumnya memunculkan usaha untuk mengurangi penderitaan orang. Ketika melihat seorang janda yang bersedih, orang yang sakit dan orang yang lapar, hati Yesus tergerak oleh belaskasihan.

Belaskasihan Yesus dilanjutkan dengan tindakan nyata. Tuhan Yesus menyembuhkan, memberi pengampunan dan penghiburan dan memberi makan kepada mereka yang membutuhkannya.

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus. injil menceritakan bahwa ada 4000 orang yang mengikuti Yesus. Sudah tiga hari mereka mengikuti Yesus dan mereka tidak mempunyai makanan lagi. Mereka lapar karena tidak mempunyai makanan.

Kalau orang banyak itu pulang tanpa makan, maka sudah dipastikan ada cukup banyak yang rebah karena tidak lagi bertenaga, apalagi mereka bukan penduduk setempat. Kebanyakan mereka datang dari jauh. Yesus tidak tega melihat orang lapar dan lemah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Februari 2024 Berjudul Berapa roti Ada Padamu?

Yesus sangat peduli terhadap nasib orang banyak. Yesus bertanya kepada mereka: “Berapa roti yang ada padamu dan mereka langsung menjawab, Tujuh. Para murid memiliki tujuh roti dan jumlah ini sudah cukup untuk memberi makan kepada sejumlah besar orang yang sudah tidak mempunyai makanan.

Apakah jumlah tersebut cukup untuk mengenyangkan orang sebanyak itu? Dari logika manusia, pasti tidak cukup. Tetapi, cukup atau tidak cukup, sebenarnya bukanlah urusan para murid. Soal mencukupi kebutuhan mereka bukanlah bagian yang harus dilakukan oleh para murid.

Urusan dan bagian mereka adalah memberi dari apa yang mereka miliki, yakni tujuh roti dan beberapa ikan. Selanjutnya adalah urusan dan bagian Yesus untuk mencukupkan apa yang di mata manusia hanya sedikit dan dianggap tidak mencukupi.

Saat itu, Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecahmecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Setelah roti dibagi-bagikan, mereka makan sampai kenyang. Bahkan, potongan-potongan yang sisa (lebih) masih ada sebanyak tujuh bakul.

Padahal, jumlah orang yang makan ada sekitar empat ribu orang. Luar biasa bukan? Itulah karya Tuhan, dari yang sedikit bisa menjadi berlimpah. Luar biasa!

Contemplasi:

Kisah perbanyakan roti ini mengajarkan kita dua hal. Pertama, kepedulian Tuhan. Apalagi yang perlu kita khawatirkan? Kita punya Tuhan yang peduli, sampai perut kosong saja Dia perhatikan. Untuk urusan perut kosong saja Tuhan peduli, apalagi urusan lebih besar dari sekadar mengenyangkan perut.

Dia pasti juga peduli. Percayalah Tuhan selalu peduli. Yesus bukan hanya tahu Anda kelaparan, tapi juga tahu ketika Anda sedang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Dia pasti mencukupkan Anda. Ingatlah juga untuk memiliki hati yang rela berbagi meski apa yang Anda miliki sedikit.

Tuhan pasti sanggup melipatgandakannya. Anda pasti tidak akan berkekurangan. Kedua, dari kisah ini kita juga bisa belajar tentang arti berbagi. Perhatikan bagaimana cara mereka berbagi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Februari 2024, "Tiga Cara Sukses Mengatasi Rintangan"

Setelah perbekalan hampir habis, yang tersisa pada mereka adalah tujuh roti dan beberapa ikan. Meski jumlahnya sedikit, mereka rela berbagi kepada yang
membutuhkan. Kerelaan mereka membuahkan hasil. Yesus mengubahkan yang sedikit menjadi banyak.

Orang-orang yang rela memberi walaupun punya sedikit, pada akhirnya tidak pernah berkekurangan. Selalu aja ada berkat yang mereka terima. Sungguh berkat Tuhan bekerja bagi mereka yang suka memberi.

Doa:

Ya Tuhan Yesus, bantulah aku dengan kuasa rohMu agar aku dapat belajar pada HatiMu yang selalu berbelaskasih sehingga aku dimampukan untuk berbagi kasih dengan sesama...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved