Bencana Longsor

Mukjizat: Seorang Anak Diselamatkan Hampir 60 Jam Setelah Tanah Longsor di Filipina

Gadis tersebut, usianya tidak diungkapkan, termasuk di antara lebih dari 100 orang yang hilang setelah tanah longsor akibat hujan melanda desa tsb.

Editor: Agustinus Sape
REUTERS
Petugas polisi membawa kantong mayat saat pencarian korban tanah longsor terus berlanjut di Mindanao Filipina. 

POS-KUPANG.COM - Penyelamatan seorang anak pada hari Jumat, hampir 60 jam setelah tanah longsor melanda sebuah desa pertambangan emas di Filipina selatan, dipuji sebagai sebuah mukjizat atau keajaiban setelah para pencari sudah putus asa untuk menemukan seorang anak yang masih hidup.

Gadis tersebut, yang usianya tidak diungkapkan, termasuk di antara lebih dari 100 orang yang hilang setelah tanah longsor akibat hujan melanda desa tersebut, menewaskan sedikitnya 11 orang.

Dia ditemukan ketika tim penyelamat menggunakan tangan kosong dan sekop untuk mencari korban di desa Masara di pulau Mindanao selatan, kata pejabat badan bencana Edward Macapili dari provinsi Davao de Oro kepada AFP.

“Ini sebuah keajaiban,” kata Macapili, seraya menambahkan bahwa para pencari percaya bahwa orang yang hilang mungkin sudah meninggal.

“Hal ini memberikan harapan bagi para penyelamat. Ketahanan seorang anak biasanya lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun anak tersebut selamat.”

Baca juga: Banjir dan Longsor Menewaskan Sedikitnya 20 Orang di Filipina Selatan

Video seorang penyelamat yang menggendong anak yang menangis dan berlumuran lumpur itu dibagikan di Facebook.

“Kami dapat melihat di unggahan media sosial bahwa anak tersebut tidak mengalami luka apa pun,” kata Macapili.

Dia mengatakan ayah gadis itu melihat anaknya sebelum dia dibawa ke fasilitas medis untuk pemeriksaan.

Tanah longsor melanda Selasa malam, menghancurkan rumah-rumah dan menelan tiga bus dan sebuah jeepney yang menunggu untuk menjemput pekerja dari tambang emas.

Setidaknya 11 orang tewas dan 31 luka-luka, sementara lebih dari seratus orang masih hilang, menurut data resmi.

penyelamatan korban tanah longsor di filipina_02
Tim penyelamat Filipina dengan putus asa mencari orang-orang yang berpotensi selamat dari tanah longsor pada hari Selasa yang menewaskan 11 orang dan menyebabkan lebih dari 100 orang hilang

Para pencari berpacu dengan waktu dan cuaca untuk menemukan orang lain yang masih hidup di lumpur tebal saat hujan turun di daerah tersebut pada hari Jumat.

Meskipun tim penyelamat menggunakan peralatan berat untuk memindahkan tanah di beberapa tempat, mereka harus mengandalkan tangan kosong dan sekop di area yang mereka yakini terdapat mayat.

Anjing pelacak juga digunakan untuk mendeteksi orang-orang yang terkubur dalam lumpur dan puing-puing.

Tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di sebagian besar negara kepulauan ini karena wilayah pegunungan, curah hujan yang tinggi, dan deforestasi yang meluas akibat pertambangan, pertanian tebang-bakar, dan pembalakan liar.

Hujan telah mengguyur sebagian wilayah Mindanao selama berminggu-minggu, memicu puluhan tanah longsor dan banjir yang memaksa puluhan ribu orang mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved