Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 6 Februari 2024, Tiga Cara Rawat Tradisi Membangun Relasi yang Kian Nyaman

Manusia juga dapat menyantap bersama sehingga seseorang dapat mempererat hubungan sesama keluarga.

Editor: Rosalina Woso
kolase POS-KUPANG.COM/churchofjesuschrist.org/christianity.com
Ilustrasi Musa dengan latar belakang Gunung Sinai, tempat dia menerima dua loh batu berisi 10 Perintah Allah. Musa berkata kepada umat Israel," Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah." 

Tuhan Yesus menjawab, "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 4 Februari 2024, "Menantikan Tuhan"

Manusia dapat menjalankan dan menghormati adat istiadat atau tradisi yang ada dan dipraktekkan dalam keluarga dan lingkungannya.

Manusia perlu memposisikan kebenaran Tuhan jauh diatas adat istiadat atau tradisi.

Tradisi atau adat istiadat perlu didasarkan pada Kebenaran yang ada dalam Sabda Tuhan atau Firman Tuhan sehingga manusia semakin dapat mencintaiNya.

Manusia sering mengfokuskan kehidupankya pada adat istiadat atau tradisi di keluarga atau lingkungannya sebagai pusat kehidupan. Namun manusia perlu membuat pusat utama kehidupannya pada Tuhan Yesus. Manusia mendapatkan kompas kehidupan yang lebih jelas untuk mendapatkan Kerajaan Allah.

Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami membangun tradisi atau istiadat yang baik dengan sesama. Ajarilah kami semakin setia padaMu dengan kami mau membawa adat istiadat atau tradisi dalam membangun relasi dengan sesama dan denganMu sesuai Sabda Tuhan atau Firman Tuhan. Amin.

Lampiran Bacaan Injil

Bacaan Injil : Markus 7: 1 - 13

Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi

7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 

7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 

7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 

7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 

7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia ." 7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. 

7:10 Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved