Berita Kupang
Salut, Anak-anak Muda Kupang Piknik Sambil Pungut Sampah di Pantai Manikin Kupang
Warganet menaruh hormat dan salut kepada sekelompok anak muda Kupang yang telah mengambil inisiatif untuk membersihkan pantai Manikin dari sampah.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warganet menaruh hormat dan salut kepada sekelompok anak muda Kupang yang telah mengambil inisiatif untuk membersihkan pantai Manikin dari sampah-sampah yang berserakan.
Dukungan warganet ini mengemuka setelah sebuah video pendek tayang di akun Instagram NTT_update, Minggu 4 Februari 2024, yang memperlihatkan sekelompok orang muda bermain di pantai Maninikin yang berserakan sampah.
Video itu kemudian dijelaskan oleh cerita dari Dian Teuf yang sekaligus menjelaskan video tersebut.
Dia bercerita bahwa dia dan kawan-kawannya semula sekadar pergi duduk-duduk di Pantai Manikin sambil melihat sunset dan foto-foto.
Tetapi sampai di sana, mereka sepakat untuk bersama-sama memungut sampah yang bertebaran di pantai tersebut.
"Karena jujur saja sampah di sana sangat-sangat banyak dan katong risih. Jadi katong mulai pilih sampah dan satu hal yang buat beta terharu tu, ada beberapa orang lokal di situ juga mulai lihat katong dan dong ikut pilih sampah dan juga ada masyarakat lokal di situ datang kasih ketong jagung rebus," cerita Dian Teuf.
Baca juga: Viral Warga Berwisata di Tengah Tumpukan Sampah Pantai Pasir Panjang Kota Kupang
Dian berharap inisiatif mereka bisa menyadarkan warga setempat karena uang masuk Rp 5.000 per orang dan berharap uang tersebut bisa mereka gunakan untuk membersihkan pantai di sana. Tidak terkecuali orang-orang muda.
"Daripada pi foto sa, lebih bagus pi kasih bersih pantai. Terima kasih kakak-kakak yang su peduli dengan sampah-sampah yang ada di laut," tulis Dian Teuf mengakhiri ceritanya.
"Ayokk anak2 Kupang. Katong sama2 peduli dengan Katong punya lingkungan. Karena semuanya dimulai dari Katong pung diri dan mari Katong kasi dampak yg bagus untuk orang lain," tulis Dian Teuf menambahkan.
Video dan cerita Dian Teuf mengenai sampah di Pantai Manikin mendapat respons yang baik dari warganet, yang mereka tuangkan di kolom komentar.
"Salut sama Kk dan semua org yg punya inisiatif," komentar fransiskaningsi14.
"Cantik dan peduli terhadap lingkungan," komentar bangdani_12.
"Terbaik, kk dong pung gerakan kebersihan su mantap," komenter rehilara.
"Hebattt," komentar maryanceviviezefanyabana.
"This is what we call domino effect (ini apa yang kita sebut efek domino)," komentar adonimooy.
Kereeeen kak... Dangke," komentar fadlun.azza.
Hingga Senin 5 Februari 2024 malam, tercatat sudah 7.022 orang sudah menyukai video dan cerita Dian Teuf.
Tentang Pantai Manikin
Pantai Manikin masuk dalam wilayah Kelurahan Tarus, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Panorama alamnya sangat indah.
Sebelum masuk ke obyek wisata tersebut, para pengunjung harus menyusuri pematang sawah sampai ke bibir pantai.
Pada setiap akhir pekan dan hari-hari libur, pantai ini ramai dikunjungi wisatawan lokal sekadar untuk mengobati rasa stres selama sepekan beraktivitas di kantoran.
Pantai Manikin dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi umum maupun pribadi, namun lokasi pantainya belum tertata rapi dan masih penuh dengan sampah yang berserakan.
Meskipun demikian, setiap pengunjung yang datang menikmati akhir pekan atau pun foto pranikah di lokasi wisata tersebut, selalu dipungut Rp5.000/orang.
Pungutan tersebut tampaknya tidak disetor ke Dinas Pendapatan Kabupaten Kupang, karena para penjaga di pintu masuk Pantai Manikin bukanlah aparat sipil negara (ASN) dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang.
Pantai Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu destinasi wisata di Pulau Timor, namun sayangnya pemerintah Kabupaten Kupang membiarkannya merana di tengah kerinduan wisatawan untuk mengunjunginya.
Pantai Manikin tidak hanya memiliki pesona alam yang indah saat mentari senja menuju ke peraduannya, tetapi juga memiliki ratusan batu koral yang membentang sepanjang garis pantai sekitar tiga kilometer saat air laut surut.
Keindahan panorama di saat senja dengan bentangan batu koral sepanjang garis pantai itu, tampaknya memiliki daya tarik tersendiri bagi para penyedia jasa paket pernikahan (wedding organizer) untuk mengambil foto pranikah.
Pantai Manikin yang lokasinya tidak jauh dari Pantai Lasiana dan Nunsui itu penuh ditumbuhi pohon duri serta jenis pohon lain sebagai tempat berteduhnya para pengunjung dari panas matahari.
Para penjual jajanan di Pantai Manikin ini, lebih banyak didominasi oleh buah kepala muda. Para pengunjung lebih suka mengomsumsi kelapa muda sambil menikmati panorama alam pantai di sekitaranya.
Meski memiliki keindahan panorama alam yang mampu menarik banyak wisatawan, fasilitas pendukung pariwisata yang disediakan pemerintah tampak masih sangat kurang seperti tempat sampah dan toilet.
Kurangnya penyediaan tempat sampah ini, membuat kondisi lingkungan sekitar pantai terkesan kumuh dan kemomos oleh sampah plastik bekas makanan dan minuman para pengunjung.
(*/antaranews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Source: @dianteuf
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.