Breaking News

Pilpres 2024

Megawati Optimis PDIP Bakal Kalahkan Anies dan Prabowo Dalam Satu Putaran

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sangat optimis bakal mengalahkan calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
MEGA OPTIMIS – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sangat optimis bakal mengalahkan pasangan capres-cawapres lain hanya dalam satu putaran pada Pilpres 2024 nanti. 

POS-KUPANG.COM – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sangat optimis bakal mengalahkan calon presiden Anies Baswedan dan Prabowo Subianto hanya dalam satu putaran pada Pilpres 2024 ini.

Megawati mengatakan itu ketika kampanye akbar Ganjar PranowoMahfud MD di Stadion GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 3 Februari 2024. Kampanye akbar itu diikuti para politisi hebat yang adalah kader partai tersebut.

Pada momen itu, hampir semua kader Partai Banteng Moncong Putih, menyatu dalam satu spirit yang sama, yakni memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud hanya dalam satu putaran pada 14 Februari 2024 pekan depan.

Dalam kampanye tersebut, Bu Mega yang adalah Putri Bung Karno, melontarkan sejumlah pernyataan tentang pelbagai ketimpangan yang dilakukan sejumlah pihak  selama ini.

Ia juga secara blak-blakan menyinggung dugaan adanya intimidasi yang dilakukan oleh aparat TNI maupun Polri dalam urusan Pemilu 2024 ini. "Ingat, hei polisi, hei tentara jangan intimidasi rakyatku," kata Megawati.

Dia juga sempat menyentil tentang fakta bahwa sejumlah kadernya seperti Aiman Witjaksono selaku Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, terjerat kasus tudingan aparat tidak netral di Pemilu.

Ia juga menyinggung soal Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, yang bersitegang dengan sejumlah pria, tentang aksi spanduk pemuda yang kritik Jokowi.

“Kamu sama polisi, sama apratlah, sama panglimalah, sama ASN-lah jangan sekali-kali mengintimidasi rakyat!” ujarnya.

Megawati kemudian mengingatkan posisinya yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-5 RI yang adalah Panglima tertinggi masa itu.

Makanay ia memperingatkan agar aparat penegak hukum tetap netral jangan sampai melakukan intervensi hanya karena factor tertentu.

“Eh jelek-jelek saya pernah panglima tertinggi lho, tidak pernah terhapus lho, karena saya disebut presiden kelima republik indonesia. Boleh dong sekali-kali sombong, udah begitu saya pernah wapres lho, eh enak aja anak-anak saya terus mau kenapa sih kalian dibegitukan?” bebernya.

“Karena mereka takut kalah dan iya mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran, sanggup apa tidak? Eh awas lho kalau bohong lho nanti ibu liat di tempat coblos-coblos hati hati kecurangan lho sekarang sudah pusing lho,” sambungnya.

Menurut Dudung, pernyataan Megawati itu tendensius soal adanya intimidasi yang dilakukan aparat TNI-Polri dalam Pemilu 2024.

Dudung, yang kini menjadi pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, menyebut tudingan Megawati tersebut tidak berdasar.

Dia pun meminta seluruh personel TNI-Polri tidak usah takut dengan pernyataan Megawati.

"Pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius, tuduhan yang tidak berdasar, ya," ucap Dudung saat ditemui seusai debat kelima capres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu 4 Februari 2024 malam.

"Menurut saya, TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu. Yakini saja bahwa kita netral," imbuhnya.

Menurut Dudung, TNI-Polri disebutkan telah berkomitmen untuk menjaga netralitas dalam pemilu.

Apalagi mereka juga memiliki sumpah di masing-masing kesatuannya.

"Kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya," katanya.

"Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata," imbuhnya.

Dudung pun meyakini pimpinan TNI-Polri juga bakal menindak anak buahnya yang tidak netral dalam pemilu.

"Saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buanya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas, karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggungjawabnya sebagai TNI/Polri," ucapnya.

"Kalau tidak ada mereka, siapa yang akan mengamankan," tukasnya.

Hasto Bela PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kini pasang badan bela Megawati yang disebut Dudung Abdurrachman telah melontarkan pernyataan sangat tendensius tentang intervensi kekuatan untuk politik tertentu.

Merespon Dudung Abdurrachman, Hasto mengatakan bahwa ketika menjadi KSAD, Dudung terlalu sibuk mengurus anaknya, sehingga tak mengetahui kondisi di lapangan yang sebenarnya.

Baca juga: Ahok Bingung Hadapi Presiden Jokowi yang Pilih Jalan Berbeda di Pilpres 2024

Baca juga: Perang Terbuka PDIP vs Jokowi Sudah Dimulai, Faktor Pemicunya Mahfud dan Ahok

Baca juga: Pasca Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Jusuf Kalla: Kita Tunggu Keputusan Prabowo dan Gibran

"Pak Dudung sebenarnya harusnya tahu, tetapi ketika beliau menjadi KSAD, itu kan lebih banyak mengurus anaknya yang enggak lolos, kemudian terjadi perdebatan dengan Pak Andika (mantan Panglima TNI)," kata Hasto di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu 4 Februari 2024 malam. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved